Monday, 29 December 2014

Menengok Kawasan Hutan Bakau

Posted by Unknown at 02:10 1 comments






20 Desember 2014
Tak jauh-jauh dari Jakarta, terletak hutan bakau yang berkembang biak menawan indahnya. Tepatnya di bagian utara Jakarta, di kawasan Pantai Indah Kapuk.

Salah satu kawasan weekend gataway yang patut dikunjungi oleh penduduk Jakarta yang kebingunan mencari tempat hangout selain mall lagi mall lagi. Yup, rasanya bosan sekali melihat rutinitas akhir pekan penduduk metropolitan. Untuk menghilangkan kepenatan paling-paling berkunjung ke mol. Karena aku tidak suka berkunjung ke mol, jadi selalu mencari alternatif tempat apa selain mol yang berharga dan menciptakan pengalaman baru. 

Aku, Reno, Anne, Fajar

Untung saja tak banyak wisatawan yang berkunjung pun jalanan juga tidak macet, serta cuaca sangat bersahabat, sangat cerah. Rasa-rasanya, semesta merestui kunjungan kami ke daerah ini. Ketika memasuki kawasan PIK (Pantai Indah Kapuk) kami seperti tidak berada di Jakarta. Jajaran pertokoan yang rapi dan bersih. Tak berpolusi tinggi serta memiliki tatanan yang nyentrik. Berjajar pertokoan dengan disain yang unik-unik menuju kawasan mangrove. 
Buddha Tsu Chi, dekat dengan kawasan Mangrove


Untuk menuju kawasan hutan bakau, kita bisa naik Transjakarta lalu menyambung angkutan KWK. Tapi, untung saja ada Mami Peri, jadi kami tak repot-repot kesana dengan angkutan umum. Hiihihihi. Biaya masuk ke hutan bakau sebesar Rp 25,000. Di kawasan hutan bakau, kita bisa menyewa perahu Kano Rp 100,000, boat Rp 300,000, dan sepeda untuk berkeliling meliat lebih dekat tanaman bakau. Banyak sudut-sudut yang menarik untuk mengambil foto. Selain itu, kita pun juga bisa menginap di penginapan yang cukup untuk dua orang, ataupun untuk sekeluarga.
Kano, cukup untuk ber-4 namun romantis jika ber-2

Sebenarnya, kita juga bisa berpartisipasi untuk ikut bertanam di situ. Namun, sayangnya kami tidak tahu bagaimana prosedurnya. Setidaknya jika ikut bertanam, kita bisa ikut andil untuk menyelamatkan lingkungan, membantu mengurangi abrasi. 
Kawasan penanaman bibit Mangrove


Jembatan menuju laut lepas

Tag: #mangrove #hutanbakau #weekend #getaway #jakarta #pantaiindahkapuk #kano #boat

Sunday, 28 December 2014

Karena Tuhan Maha Asyik!

Posted by Unknown at 23:20 0 comments


Tuhan Maha Asyik selalu memberi keasyikan-keasyikan ke umatnya sehingga tahun ini adalah salah satu tahun yang berkesan selama nafas ini berhembus. Tidak komplit rasanya kalau tidak menorehkan kata-kata untuk mengenang 2014 yang manis ini. Tahun yang penuh warna, sedikit gejolak, dan sepanjang tahun yang penuh syukur.

Meski di awal tahun aku terkena kasus penipuan kartu utang alias kartu kredit, namun itu cukup membuatku bercermin dan mawas diri. Karna kasus tersebut, aku harus menanggungnya selama hampir setahun, walaupun akhirnya kasus tersebut selesai di awal Desember. Mungkin kelengkapan tentang penipuan ini akan aku bahas di cerita berikutnya.

Tahun ini adalah tahun ke-dua setelah kelulusanku. Aku bersyukur karena telah mendapatkan tempat yang tepat untuk mengais rezeki. Tepat karena jam kerjanya tepat, antara pukul 08.30-16.45, sabtu minggu libur dan lembur jika dirasa perlu. Tepat karena mendapatkan bos yang baik dan bijaksana. Tepat karena memiliki rekan kerja yang cooperative. Tepat karena masuk ke departemen yang isinya kebanyakan anak muda, jadi masih bisa haha-hihi di sela-sela jam kerja. Tepat karena kerjaannya tidak membuat pusing dan resikonya minim. Tepat karena menejemen perusahaan yang sangat mengerti karyawannya. Tepat karena seluruh waktu dan kebijakan di perusahaan ini tidak mengganggu waktu pribadi. Jadi, aku bisa merealisasikan keinginan untuk bertamasya keliling negeri. Hahahaha. Walaupun semua ketepatan tersebut membuatku menjadi merasa “nyaman” di zona nyaman. Tapi, semua kenyamanan ini harus kutepis dan tetap fokus dengan daftar target yang harus diraih.

Di tahun ini juga, aku menemukan teman yang sering aku anggap kakak di tempat kerjaku. Dari nya, aku belajar banyak dan mengerti setiap sisi kehidupan. Ia memang berbeda keyakinan denganku, tapi menurutku agama adalah cara pandang manusia dalam memahami Tuhannya dalam perspektif lain. Aku senang bercengkrama dan berbagi dengannya. Meskipun ia sudah menikah, namun ia tak masalah jika mengajakku bersama-sama pergi dengan suaminya. Suaminya pun asyik diajak berceloteh.

Lagi-lagi tak akan lekang syukurku terhadap kuasa Tuhan Yang Maha Asyik. Di 2014 ini, aku bisa mengunjungi sudut-sudut negeri ini yang sungguh tiada tara indahnya. Kesempatan demi kesempatan, energi dan kesehatan yang tak terbatas, rejeki yang cukup, dan senyum yang menoreh di setiap detik diberikan-Nya kepadaku. Kesempatan untuk mengunjungi Yogyakarta, Malang, Bromo, Dieng, Pulau Ayer, pulau seribu, Selat sunda, Krakatau, Lampung, dan tempat-tempat wisata di Jakarta. Selain itu aku juga mendapatkan teman-teman baru yang sungguh asyik, teman berbagi dan tertawa. 

2014 adalah tahun di mana umurku menginjak 24 tahun. Umur yang mendekati umur riskan, yakni 25! Haha. Tapi di umurku ini, aku merasa berada di titik kesadaran dan kemawasan diri. Di mana aku melihat dengan sudut pandang yang berbeda untuk memahami setiap sisi kehidupan dan kejadian. Mulai untuk tidak banyak bicara melainkan banyak mendengar dan memahami. Mulai untuk tidak serta merta menjustifikasi seseorang dari lapis luar mereka. Mulai untuk tidak membicarakan setiap isu untuk menjadi gosip di lingkungan sosial yang sedang santer beredar. Mulai untuk memahami pertemanan mana yang tulus mana yang manipulatif. Mulai untuk melihat semuanya dari dua sisi, sehingga tidak termakan oleh kabar burung. Mulai untuk HARUS memperhatikan dan memahami Ibuku di sisa hidupku ini. Dan yang terakhir mulai untuk mencari pemilik tulang rusukku yang benar-benar suratan dari Tuhan Yang Maha Asyik.

Selain keasyikan dan kesedihan, tahun ini aku juga mendapatkan kekonyolan. Entah patut atau tidak aku menyebutnya demikian, namun aku rasa itu memang konyol. Kekonyolan yang pertama, ketika melakukan perjalan menggunakan kapal feri dari pelabuhan Bakauheni-Merak, aku bertemu dengan laki-laki yang berumur kisaran 50an tahun, secara tiba-tiba beliau membaca “sesuatu” dari raut mukaku, mengamati garis-garis tanganku dan melontarkan apa yang ada di pikirannya. Entahlah itu pertanda apa, namun ‘katanya’ tidak ada kebetulan di dunia ini. Namun lagi sebagai pemeluk agama islam, kita tidak boleh memercayai hal-hal seperti itu. Kekonyolan yang kedua, ada seorang laki-laki yang kenal sudah dari tahun 2012 silam, namun kami baru bertemu pada  pertengahan 2013. Kami tidak berkontak lagi dari awal 2014, namun tiba-tiba mendekati akhir tahun 2014 ini, orang tersebut menghubungiku lagi dan berkenan untuk bertemu. Menurutku konyol ya, menghilang lalu datang lalu minta ketemu. Tidak tau maksud dari orang tersebut. Karena aku tak berkeinginan sedikitpun untuk menemuinya lagi, ataupun hanya sekedar membalas whatsappnya. Akhirnya dia mengirim sebuah pesan, kurang lebih seperti ini: sudah memiliki calon yang serius belum saat ini? Aku niat dan serius mencari calon istri kalau memang mba Febri belum memiliki calon yang serius. Pesan tersebut dikirim di pagi hari yang membuatku benar-benar terkejut. Hahahhaha. Wahai laki-laki yang serius mencari istri, semoga anda menemukannya segera. Mohon maaf saya belum berkenan dan tidak ingin mengenal anda lebih jauh. 

Tak ada satu pun yang tidak aku sukuri di tahun 2014 ini. Terima kasih Tuhan Yang Maha Asyik, karena-Mu lah aku mendapatkan kesempatan, pengalaman, dan keasyikan yang benar-benar asyik. Semoga tahun 2015 berjalan lancar dan bisa memanfaatkan kesempatan dengan lebih bermakna. 

Selamat tinggal tahun 2014, kamu memang keren dan asyik! ^_^

Tag: #2014 #kenangan #teman #sukacita #pengalaman #liburan #Tuhanmahaasyik
 

A Great person is the Best Dreamer Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos