Tuhan Maha Asyik selalu memberi
keasyikan-keasyikan ke umatnya sehingga tahun ini adalah salah satu tahun yang
berkesan selama nafas ini berhembus. Tidak komplit rasanya kalau tidak
menorehkan kata-kata untuk mengenang 2014 yang manis ini. Tahun yang penuh
warna, sedikit gejolak, dan sepanjang tahun yang penuh syukur.
Meski di awal tahun aku terkena
kasus penipuan kartu utang alias kartu kredit, namun itu cukup membuatku
bercermin dan mawas diri. Karna kasus tersebut, aku harus menanggungnya selama
hampir setahun, walaupun akhirnya kasus tersebut selesai di awal Desember.
Mungkin kelengkapan tentang penipuan ini akan aku bahas di cerita berikutnya.
Tahun ini adalah tahun ke-dua
setelah kelulusanku. Aku bersyukur karena telah mendapatkan tempat yang tepat
untuk mengais rezeki. Tepat karena jam kerjanya tepat, antara pukul
08.30-16.45, sabtu minggu libur dan lembur jika dirasa perlu. Tepat karena
mendapatkan bos yang baik dan bijaksana. Tepat karena memiliki rekan kerja yang
cooperative. Tepat karena masuk ke
departemen yang isinya kebanyakan anak muda, jadi masih bisa haha-hihi di
sela-sela jam kerja. Tepat karena kerjaannya tidak membuat pusing dan resikonya
minim. Tepat karena menejemen perusahaan yang sangat mengerti karyawannya.
Tepat karena seluruh waktu dan kebijakan di perusahaan ini tidak mengganggu
waktu pribadi. Jadi, aku bisa merealisasikan keinginan untuk bertamasya
keliling negeri. Hahahaha. Walaupun semua ketepatan tersebut membuatku menjadi
merasa “nyaman” di zona nyaman. Tapi, semua kenyamanan ini harus kutepis dan
tetap fokus dengan daftar target yang harus diraih.
Di tahun ini juga, aku menemukan
teman yang sering aku anggap kakak di tempat kerjaku. Dari nya, aku belajar
banyak dan mengerti setiap sisi kehidupan. Ia memang berbeda keyakinan
denganku, tapi menurutku agama adalah cara pandang manusia dalam memahami
Tuhannya dalam perspektif lain. Aku senang bercengkrama dan berbagi dengannya.
Meskipun ia sudah menikah, namun ia tak masalah jika mengajakku bersama-sama
pergi dengan suaminya. Suaminya pun asyik diajak berceloteh.
Lagi-lagi tak akan lekang
syukurku terhadap kuasa Tuhan Yang Maha Asyik. Di 2014 ini, aku bisa
mengunjungi sudut-sudut negeri ini yang sungguh tiada tara indahnya. Kesempatan
demi kesempatan, energi dan kesehatan yang tak terbatas, rejeki yang cukup, dan
senyum yang menoreh di setiap detik diberikan-Nya kepadaku. Kesempatan untuk
mengunjungi Yogyakarta, Malang, Bromo, Dieng, Pulau Ayer, pulau seribu, Selat
sunda, Krakatau, Lampung, dan tempat-tempat wisata di Jakarta. Selain itu aku
juga mendapatkan teman-teman baru yang sungguh asyik, teman berbagi dan
tertawa.
2014 adalah tahun di mana umurku
menginjak 24 tahun. Umur yang mendekati umur riskan, yakni 25! Haha. Tapi di
umurku ini, aku merasa berada di titik kesadaran dan kemawasan diri. Di mana
aku melihat dengan sudut pandang yang berbeda untuk memahami setiap sisi
kehidupan dan kejadian. Mulai untuk tidak banyak bicara melainkan banyak
mendengar dan memahami. Mulai untuk tidak serta merta menjustifikasi seseorang
dari lapis luar mereka. Mulai untuk tidak membicarakan setiap isu untuk menjadi
gosip di lingkungan sosial yang sedang santer beredar. Mulai untuk memahami
pertemanan mana yang tulus mana yang manipulatif. Mulai untuk melihat semuanya
dari dua sisi, sehingga tidak termakan oleh kabar burung. Mulai untuk HARUS
memperhatikan dan memahami Ibuku di sisa hidupku ini. Dan yang terakhir mulai
untuk mencari pemilik tulang rusukku yang benar-benar suratan dari Tuhan Yang
Maha Asyik.
Selain keasyikan dan kesedihan,
tahun ini aku juga mendapatkan kekonyolan. Entah patut atau tidak aku
menyebutnya demikian, namun aku rasa itu memang konyol. Kekonyolan yang
pertama, ketika melakukan perjalan menggunakan kapal feri dari pelabuhan Bakauheni-Merak,
aku bertemu dengan laki-laki yang berumur kisaran 50an tahun, secara tiba-tiba
beliau membaca “sesuatu” dari raut mukaku, mengamati garis-garis tanganku dan
melontarkan apa yang ada di pikirannya. Entahlah itu pertanda apa, namun ‘katanya’
tidak ada kebetulan di dunia ini. Namun lagi sebagai pemeluk agama islam, kita
tidak boleh memercayai hal-hal seperti itu. Kekonyolan yang kedua, ada seorang
laki-laki yang kenal sudah dari tahun 2012 silam, namun kami baru bertemu pada pertengahan 2013. Kami tidak berkontak lagi
dari awal 2014, namun tiba-tiba mendekati akhir tahun 2014 ini, orang tersebut
menghubungiku lagi dan berkenan untuk bertemu. Menurutku konyol ya, menghilang
lalu datang lalu minta ketemu. Tidak tau maksud dari orang tersebut. Karena aku
tak berkeinginan sedikitpun untuk menemuinya lagi, ataupun hanya sekedar
membalas whatsappnya. Akhirnya dia mengirim sebuah pesan, kurang lebih seperti
ini: sudah memiliki calon yang serius belum saat ini? Aku niat dan serius
mencari calon istri kalau memang mba Febri belum memiliki calon yang serius.
Pesan tersebut dikirim di pagi hari yang membuatku benar-benar terkejut. Hahahhaha.
Wahai laki-laki yang serius mencari istri, semoga anda menemukannya segera.
Mohon maaf saya belum berkenan dan tidak ingin mengenal anda lebih jauh.
Tak ada satu pun yang tidak aku
sukuri di tahun 2014 ini. Terima kasih Tuhan Yang Maha Asyik, karena-Mu lah aku
mendapatkan kesempatan, pengalaman, dan keasyikan yang benar-benar asyik.
Semoga tahun 2015 berjalan lancar dan bisa memanfaatkan kesempatan dengan lebih
bermakna.
Selamat tinggal tahun 2014, kamu
memang keren dan asyik! ^_^
Tag: #2014 #kenangan #teman #sukacita #pengalaman #liburan #Tuhanmahaasyik