Monday, 29 December 2014

Menengok Kawasan Hutan Bakau

Posted by Unknown at 02:10 1 comments






20 Desember 2014
Tak jauh-jauh dari Jakarta, terletak hutan bakau yang berkembang biak menawan indahnya. Tepatnya di bagian utara Jakarta, di kawasan Pantai Indah Kapuk.

Salah satu kawasan weekend gataway yang patut dikunjungi oleh penduduk Jakarta yang kebingunan mencari tempat hangout selain mall lagi mall lagi. Yup, rasanya bosan sekali melihat rutinitas akhir pekan penduduk metropolitan. Untuk menghilangkan kepenatan paling-paling berkunjung ke mol. Karena aku tidak suka berkunjung ke mol, jadi selalu mencari alternatif tempat apa selain mol yang berharga dan menciptakan pengalaman baru. 

Aku, Reno, Anne, Fajar

Untung saja tak banyak wisatawan yang berkunjung pun jalanan juga tidak macet, serta cuaca sangat bersahabat, sangat cerah. Rasa-rasanya, semesta merestui kunjungan kami ke daerah ini. Ketika memasuki kawasan PIK (Pantai Indah Kapuk) kami seperti tidak berada di Jakarta. Jajaran pertokoan yang rapi dan bersih. Tak berpolusi tinggi serta memiliki tatanan yang nyentrik. Berjajar pertokoan dengan disain yang unik-unik menuju kawasan mangrove. 
Buddha Tsu Chi, dekat dengan kawasan Mangrove


Untuk menuju kawasan hutan bakau, kita bisa naik Transjakarta lalu menyambung angkutan KWK. Tapi, untung saja ada Mami Peri, jadi kami tak repot-repot kesana dengan angkutan umum. Hiihihihi. Biaya masuk ke hutan bakau sebesar Rp 25,000. Di kawasan hutan bakau, kita bisa menyewa perahu Kano Rp 100,000, boat Rp 300,000, dan sepeda untuk berkeliling meliat lebih dekat tanaman bakau. Banyak sudut-sudut yang menarik untuk mengambil foto. Selain itu, kita pun juga bisa menginap di penginapan yang cukup untuk dua orang, ataupun untuk sekeluarga.
Kano, cukup untuk ber-4 namun romantis jika ber-2

Sebenarnya, kita juga bisa berpartisipasi untuk ikut bertanam di situ. Namun, sayangnya kami tidak tahu bagaimana prosedurnya. Setidaknya jika ikut bertanam, kita bisa ikut andil untuk menyelamatkan lingkungan, membantu mengurangi abrasi. 
Kawasan penanaman bibit Mangrove


Jembatan menuju laut lepas

Tag: #mangrove #hutanbakau #weekend #getaway #jakarta #pantaiindahkapuk #kano #boat

Sunday, 28 December 2014

Karena Tuhan Maha Asyik!

Posted by Unknown at 23:20 0 comments


Tuhan Maha Asyik selalu memberi keasyikan-keasyikan ke umatnya sehingga tahun ini adalah salah satu tahun yang berkesan selama nafas ini berhembus. Tidak komplit rasanya kalau tidak menorehkan kata-kata untuk mengenang 2014 yang manis ini. Tahun yang penuh warna, sedikit gejolak, dan sepanjang tahun yang penuh syukur.

Meski di awal tahun aku terkena kasus penipuan kartu utang alias kartu kredit, namun itu cukup membuatku bercermin dan mawas diri. Karna kasus tersebut, aku harus menanggungnya selama hampir setahun, walaupun akhirnya kasus tersebut selesai di awal Desember. Mungkin kelengkapan tentang penipuan ini akan aku bahas di cerita berikutnya.

Tahun ini adalah tahun ke-dua setelah kelulusanku. Aku bersyukur karena telah mendapatkan tempat yang tepat untuk mengais rezeki. Tepat karena jam kerjanya tepat, antara pukul 08.30-16.45, sabtu minggu libur dan lembur jika dirasa perlu. Tepat karena mendapatkan bos yang baik dan bijaksana. Tepat karena memiliki rekan kerja yang cooperative. Tepat karena masuk ke departemen yang isinya kebanyakan anak muda, jadi masih bisa haha-hihi di sela-sela jam kerja. Tepat karena kerjaannya tidak membuat pusing dan resikonya minim. Tepat karena menejemen perusahaan yang sangat mengerti karyawannya. Tepat karena seluruh waktu dan kebijakan di perusahaan ini tidak mengganggu waktu pribadi. Jadi, aku bisa merealisasikan keinginan untuk bertamasya keliling negeri. Hahahaha. Walaupun semua ketepatan tersebut membuatku menjadi merasa “nyaman” di zona nyaman. Tapi, semua kenyamanan ini harus kutepis dan tetap fokus dengan daftar target yang harus diraih.

Di tahun ini juga, aku menemukan teman yang sering aku anggap kakak di tempat kerjaku. Dari nya, aku belajar banyak dan mengerti setiap sisi kehidupan. Ia memang berbeda keyakinan denganku, tapi menurutku agama adalah cara pandang manusia dalam memahami Tuhannya dalam perspektif lain. Aku senang bercengkrama dan berbagi dengannya. Meskipun ia sudah menikah, namun ia tak masalah jika mengajakku bersama-sama pergi dengan suaminya. Suaminya pun asyik diajak berceloteh.

Lagi-lagi tak akan lekang syukurku terhadap kuasa Tuhan Yang Maha Asyik. Di 2014 ini, aku bisa mengunjungi sudut-sudut negeri ini yang sungguh tiada tara indahnya. Kesempatan demi kesempatan, energi dan kesehatan yang tak terbatas, rejeki yang cukup, dan senyum yang menoreh di setiap detik diberikan-Nya kepadaku. Kesempatan untuk mengunjungi Yogyakarta, Malang, Bromo, Dieng, Pulau Ayer, pulau seribu, Selat sunda, Krakatau, Lampung, dan tempat-tempat wisata di Jakarta. Selain itu aku juga mendapatkan teman-teman baru yang sungguh asyik, teman berbagi dan tertawa. 

2014 adalah tahun di mana umurku menginjak 24 tahun. Umur yang mendekati umur riskan, yakni 25! Haha. Tapi di umurku ini, aku merasa berada di titik kesadaran dan kemawasan diri. Di mana aku melihat dengan sudut pandang yang berbeda untuk memahami setiap sisi kehidupan dan kejadian. Mulai untuk tidak banyak bicara melainkan banyak mendengar dan memahami. Mulai untuk tidak serta merta menjustifikasi seseorang dari lapis luar mereka. Mulai untuk tidak membicarakan setiap isu untuk menjadi gosip di lingkungan sosial yang sedang santer beredar. Mulai untuk memahami pertemanan mana yang tulus mana yang manipulatif. Mulai untuk melihat semuanya dari dua sisi, sehingga tidak termakan oleh kabar burung. Mulai untuk HARUS memperhatikan dan memahami Ibuku di sisa hidupku ini. Dan yang terakhir mulai untuk mencari pemilik tulang rusukku yang benar-benar suratan dari Tuhan Yang Maha Asyik.

Selain keasyikan dan kesedihan, tahun ini aku juga mendapatkan kekonyolan. Entah patut atau tidak aku menyebutnya demikian, namun aku rasa itu memang konyol. Kekonyolan yang pertama, ketika melakukan perjalan menggunakan kapal feri dari pelabuhan Bakauheni-Merak, aku bertemu dengan laki-laki yang berumur kisaran 50an tahun, secara tiba-tiba beliau membaca “sesuatu” dari raut mukaku, mengamati garis-garis tanganku dan melontarkan apa yang ada di pikirannya. Entahlah itu pertanda apa, namun ‘katanya’ tidak ada kebetulan di dunia ini. Namun lagi sebagai pemeluk agama islam, kita tidak boleh memercayai hal-hal seperti itu. Kekonyolan yang kedua, ada seorang laki-laki yang kenal sudah dari tahun 2012 silam, namun kami baru bertemu pada  pertengahan 2013. Kami tidak berkontak lagi dari awal 2014, namun tiba-tiba mendekati akhir tahun 2014 ini, orang tersebut menghubungiku lagi dan berkenan untuk bertemu. Menurutku konyol ya, menghilang lalu datang lalu minta ketemu. Tidak tau maksud dari orang tersebut. Karena aku tak berkeinginan sedikitpun untuk menemuinya lagi, ataupun hanya sekedar membalas whatsappnya. Akhirnya dia mengirim sebuah pesan, kurang lebih seperti ini: sudah memiliki calon yang serius belum saat ini? Aku niat dan serius mencari calon istri kalau memang mba Febri belum memiliki calon yang serius. Pesan tersebut dikirim di pagi hari yang membuatku benar-benar terkejut. Hahahhaha. Wahai laki-laki yang serius mencari istri, semoga anda menemukannya segera. Mohon maaf saya belum berkenan dan tidak ingin mengenal anda lebih jauh. 

Tak ada satu pun yang tidak aku sukuri di tahun 2014 ini. Terima kasih Tuhan Yang Maha Asyik, karena-Mu lah aku mendapatkan kesempatan, pengalaman, dan keasyikan yang benar-benar asyik. Semoga tahun 2015 berjalan lancar dan bisa memanfaatkan kesempatan dengan lebih bermakna. 

Selamat tinggal tahun 2014, kamu memang keren dan asyik! ^_^

Tag: #2014 #kenangan #teman #sukacita #pengalaman #liburan #Tuhanmahaasyik

Wednesday, 19 November 2014

Menikah dengan Orang Jawa

Posted by Unknown at 20:57 0 comments
Setelah tinggal di Jakarta baru tahu kalau banyak yang ingin mendapatkan jodoh orang Jawa. Hahahha. Tapi, pernah denger gak kalau hanya sekedar mendapatkan restu dari orangtua aja ada banyak spesifikasinya? Mungkin orang-orang yang tinggal di metropolitan atau orang yang berasal bukan dari Jawa pasti kurang tahu secara rinci. Atau bahkan anak muda Jawa jaman sekarang pun juga tak paham tentang (spesifikasi) itu. Hahahaha. Oke, begini ceritanya.

Pasti sudah pernah dengar kalau orang Jawa itu (masih) percaya dengan klenik atau mitos. Jadi, untuk menentukan jodoh atau siapa yang pantas untuk menikahi anaknya (tidak hanya bibit, bobot, dan bebet aja), orangtua Jawa yang masih menggenggam adat Jawanya pasti akan melewati tahap perhitungan seperti berikut:
  • Kamu lahir hari apa?
  •  Weton kamu apa?
  • Kamu tinggal di mana?
  • Kamu anak ke berapa?
Hanya empat aspek, tapi kamu harus tahu maknanya itu apa. Selain untuk menentukan lolos tidaknya kamu menjadi menantu orang Jawa, empat aspek tersebut juga dipakai orangtua Jawa untuk memandang bagaimana kehidupan rumah tanggamu nantinya. Begini alasannya:
  • Kamu lahir dari hari Senin – Minggu itu ada itungannya. Selain untuk menentukan hari baik pernikahan anaknya, hal itu juga dipakai untuk menghitung bagaimana posisi kedua pasangan yang akan menikah. Misalnya, si cewek lahir pada hari Sabtu dan si cowok lahir pada hari Senin. Nah, hitungan orang Jawa itu kalau orang yang lahir pada hari Sabtu memiliki “suhu” yang paling tinggi dari seluruh hari. Artinya, ini akan memengaruhi posisi si cowok dalam berumah tangga. Si cowok akan cenderung lebih menurut pada ceweknya, dalam artian ceweknya akan lebih tegas dan pengatur yang baik. Hehehehe
  • Nah, tahu kan weton di Jawa itu apa aja? Seperti (Pon, Wage, Kliwon, Legi) weton ini juga memiliki perhitungan. Biasanya weton ini digabung dengan hari nasional. Jadi, weton+hari nasional = mitos itu.
  • Tempat tinggalmu di mana itu juga salah satu perkara. Ini untuk melihat arah rumahmu dengan arah rumah pasanganmu. Apakah rumahmu itu di arah Barat, Timur, Utara atau Selatan. Kenapa demikian? Orangtua Jawa akan melihat, apakah rumahmu itu “mujur mayit” atau tidak. Yakni, apakah rumahmu dan rumah pasanganmu itu arahnya membujur seperti arah dikebumikannya orang yang meninggal dunia. Nah, dengan demikian orangtua akan takut jika ternyata rumah kalian itu arahnya demikian. Karena, mereka menganggap jika kalian benar-benar menikah, ini akan membawa sial bagi orangtua kalian nantinya.
  • Urutan ke berapa kamu dalam keluargamu juga merupakan salah satu yang membuat orangtua Jawa berpikir. Misalnya, si cowok anak ke 1 dan si cewek anak ke 3. Ini agak susah untuk mendapatkan restu dari orangtua Jawa. Alasanya, kedua orang tersebut akan selalu bertentangan. Mereka percaya bahwa dalam membina rumah tangga nanti, keduanya jarang sekali sejalan. Yang ada akan banyak huru-hara di antara pernikahan mereka.
Ya, seperti itulah orang Jawa yang masih menjunjung tinggi adat dan kejawennya. Tapi, di jaman modern ini sudah tidak banyak orang Jawa yang masih memegang pakemnya. Mereka sudah lebih luwes dengan perkembangan. Apalagi banyak yang menganggap itu hanya mitos belaka. 

Untuk kita sebagai orang beragama, tentunya kita akan percaya Tuhan, bukan klenik atau semacamnya. Kita sebagai manusia modern dan beragama pastilah lebih realistis dalam menilai dan memandang semua itu. Kita pasti punya perhitungan tersendiri dan tahu dengan mendalam siapa yang pantas untuk menjadi pasangan kita. Restu orangtua pastilah sangat berarti untuk melanggengkan pernikahan dan ridho orangtua sangatlah kita butuhkan. 

Tulisan ini hanya untuk pengetahuan saja. Di mana kita orang modern, tapi tak serta merta lupa dan membenci adat dan kepercayaan leluhur. Pikiran kita yang sudah luwes dan realistis, tentunya akan lebih mengerti dengan bijak.

Salam Orang Jawa!!

Thursday, 13 November 2014

BAPAKKU

Posted by Unknown at 20:14 0 comments


Ia masih sering datang dalam mimpiku.
Tapi, hanya diam dan memandangiku, tak bicara.
Apalagi ketika aku merindukannya.
Ia seperti menungguiku dalam tidurku.
Ia memang tak banyak bicara.
Ia lebih senang diam tanpa kata.
Tapi kharismanya membuatku takut kepadanya.
Dulu, aku suka di dekatnya, tidur bersamanya.
Aku suka mengendap-endap untuk ikut menyesap kopinya.
Ya, aku suka berbagi kopi dengannya.
Walaupun aku selalu dilarang, karna ia memiliki penyakit paru-paru dan jantung.
Ia suka sekali makan biskuit Roma yang selalu ia celupkan ke dalam kopi atau susunya.
Tak sadar, aku menyalin kebiasaanya itu.
Dulu, akupun suka mengendap-endap ke kamarnya untuk mengambil biskuit miliknya.
Ia selalu bangun pagi, sebelum adzan berkumandang.
Lalu, ia memasak air dan pergi jalan-jalan ditemani tongkat kesayangannya.
Kebiasaan itu tak pernah sekalipun terlewati, sampai ia tua.
Selalu dan pasti, setelah ia jalan-jalan, pintu kamarku ia ketok-ketok.
Nduk, bangun, sembahyang dulu.
Ia tak pernah jera ketok-ketok pintu sampai aku bangun.
Menurutnya, bangun pagi itu wajib, bangun sebelum ayam berkokok.
Katanya, kita harus bangun pagi untuk menjemput rizki, jangan sampai didahului orang lain.
Ya, tiap pagi dengan tak lupa memakai peci hitamnya, ia sudah duduk di warung untuk menunggu pelanggan datang.
Bapakku adalah orang kuno dan sangat njawani.
Ia paham benar tentang klenik dan mitos, maka tak kaget jika filosofinya selalu njawani.
Pekerjaannya adalah berdagang dan pembuat keris, kapak, cangkul, dll.
Singkatnya, seorang yang bekerja sebagai pandai besi.
Dulu, sebelum teknologi berkembang, semua petani ladang, sawah dan hutan selalu mendatanginya.
Mereka minta untuk dibuatkan cangkul, arit, kapak, dan parang untuk mengolah lahan pertanian.
Tak jarang ada yang datang untuk minta dibuatkan keris, golok, atau clurit.
Profesi sepertinya adalah satu-satunya di desa kami, karena pekerjaannya sungguh berat memang.
Ternyata, profesi seperti ini sangat riskan di jaman rezim Soeharto.
Bapakku pernah dikira anggota PKI.
Ia pernah memberi cap “kapak” pada hasil karyanya.
Itulah yang membuat ia dipenjara.
Karena kamu tahu, kapak adalah simbol dari Partai Komunis yang berjaya pada kala itu.
Untunglah, bapakku tidak termasuk tawanan yang hilang.
Ia dibebaskan dan bisa kembali pada keluarganya.
Selain karna kapak, ia adalah penggemar berat Presiden Soekarno.
Ia hafal benar Marhainisme dan Panca Azimat Revolusi.
Itulah yang membuatnya selalu memakai peci hitam, gaya Soekarno.
Bapakku senang sekali menceritakan tentang Soekarno, Soeharto, PKI, dan Ratu Roro Kidul.
Ia tak memilih dongeng anak kecil, tapi ia memilih menceritakan sejarah.
Bapakku tak pernah sekalipun memarahiku.
Tapi, aku pernah melihatnya marah sangat kepada kakakku.
Ya, karena ia memang bandel.
Dan bapakku selalu mesra kepada Ibuku. :)
Sayangnya, masa-masa bersamanya tak lama.
Ia harus berpulang ketika aku baru beranjak untuk memahami dunia.
Aku bangga memiliki bapak sepertinya, ia yang selalu hidup dalam benakku.

Selamat Hari Ayah, selamat untuk ayah di seluruh dunia.
Untuk Bapakku di akhirat sana, aku akan selalu menjadi anak baik supaya kamu tersenyum melihatku di sana. Doaku akan selalu kupanjatkan, untukmu. :)









Wednesday, 29 October 2014

Indahnya Anak Krakatau dan Pesona Bawah Laut Lampung Selatan

Posted by Unknown at 22:02 0 comments



Menyusuri pulau-pulau di Lampung Selatan dan hiking ke Anak Gunung Krakatau merupakan paket liburan yang sangat menyenangkan. Tak hanya menikmati indahnya bawah laut, tapi juga menikmati indahnya ketinggian. Sungguh pengalaman dan kesempatan yang luar biasa.

Allah Maha Besar, Allah Maha Kaya, setiap bisa dan diberi kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat baru yang sungguh indah, semakin menambah rasa syukurku akan setiap nikmat yang Allah berikan. Apalagi kesempatan kali ini, bisa melihat dua kreasi Allah sekaligus. Di mana aku bisa melihat alam bawah laut yang dinaungi indahnya makhluk laut macam-macam jenisnya dan melihat tingginya gunung dengan berbagai macam vegetasi yang tumbuh di sekitarnya.

Hanya sekitar satu minggu saja, aku dan seorang teman (Sita) memutuskan untuk menyusuri Selat Sunda ini. Tanpa pikir lama-lama dan tanpa pertimbangan masak-masak. Pokoknya let’s go!!!

Mula Perjalanan
 24 Oktober 2014

Kami berdua berangkat menuju Merak, kami belum tahu wajah dan rekan-rekan yang akan pergi bersama kami. Sampai Merak, ternyata ketua kelompok kami/ PIC yang mengadakan trip ini tidak bisa hadir, rombongan kami sebanyak 17 orang dialihkan ke rombongan Idea Trip dengan pemandu Mba Aya. Tapi, kami hanya dipandu oleh mba Aya saja, untuk hal lain-lain kami dikawal oleh Pak Jasimin yang kemudian kami panggil dengan Pak Jasmin. Hahhahaha

Pak Jasmin yang unik
Perjalanan dimulai dari Merak ke Bakauheni dengan didampingi Mba Aya dan Pak Jasmin dengan jumlah peserta 39 orang. Masalah pertama teratasi, akhirnya kami berdua bergabung dengan Idea Trip. Sekitar pukul 00.30, dengan kapal ferry kami menuju Bakauheni. Hmmm pertama kalinya naik kapal dari Merak ke Bakauheni. Perjalanan dengan kapal diperkirakan memakan waktu 3 jam. Kami memasuki kapal, daaaan seluruh ruangan, baik VIP, Ekonomi, pinggir-pinggir kapal penuh sesak. Hmmm kapal sudah jalan, hari sudah larut, namun hanya untuk menemukan tempat untuk beristirahat saja tak bisa. Akhirnya kami berdua mendapatkan sedikit tempat di bagian atas dekat dengan tempat nahkoda, walaupun sempit, agak letih, dan keringat mengucur, tapi tetap harus semangat dan tertawa. Perjalanan baru dimulai, jadi jangan dicemari dengan keluh kesah. Dan jika ngetrip pokoknya gak boleh ngeluh ataupun menyerah. Meski berada di tempat yang alakadarnya, aku pun masih bisa tidur nyenyak. Hahahha
Tidur ngemper di kapal
 
Akhirnya pukul 03.30 pagi kami sampai di bakauheni, naik angkot Lampung yang berwarna kuning langsung menuju dermaga Canti untuk menyebrang ke Pulau Sabesi dan sekitarnya. Destinasi pertama adalah Pulau Sabuku, akhirnya merasakan juga snorkeling di laut. Hehehe Pertama snorkeling agak sedikit risau untuk menyeimbangkan tubuh di perairan. Setelah snorkeling, kami menuju ke pantainya, di sana aku menemukan pantai yang biru bergradasi dengan pasir putihnya yang putih. OH LUAR BIASA!! Hehe

Pantai Sabuku

Foto-foto sudah, main di pantai sudah, langsung menuju ke Pulau Sabesi untuk cek-in homestay. Kekhawatiran kedua dimulai, karena kami adalah rombongan hibahan, kami harus rela untuk menginap di rumah penduduk. Tapi, lagi-lagi Dewi Fortuna di pihak kami, aku dan Sita mendapatkan kamar yang sama dengan rombongan Idea Trip. Haaaah lega. Hehehehe
First time snorkeling

Makan siang sudah, mari lanjuuut snorkeling lagi. Haha kami menuju ke Pulau cemara 1, masih di bagian Pulau Sabesi. Snorkeling dan main air lagi. Hari sudah beranjak sore, kami menuju ke Pulau Umang-Umang. Pantainya asoooy sekali, sama jernih dan birunya. Gak kelwatan pokoknya buat foto-foto. Hehehe Waktu menunjukkan pukul 17.00, kami meninggalkan Pulau Umang-umang menuju ke Pulau Sabesi untuk istirahat, tapi di perjalanan menuju pulang, bersyukur sekali kami masih bertemu dengan sunset. Melihat sunset dari atas kapal adalah pengalaman pertama bagiku. Senja yang menguning memang selalu memikat hati.
Pulau Umang-umang


Bermalam di pulau Sabesi untuk menunggu pagi. Tak sabar rasanya ingin menanjak ke Anak Gunung Krakatau. Malam itu kami habiskan dengan bercerita dengan teman baru. Pagi pun menjemput, perjalanan ke Anak Krakatau berjalan lancar. Meski ombak sedikit bergejolak tinggi, walhasil seluruh isi perut akhirnya keluar. Sebenarnya agak sedikit takut, di dalam kapal terombang-ambing. Aku pun hanya bisa berzikir dan berdoa supaya selamat. 

Tepat pukul 05.30, kami sampai di Anak Krakatau. Kali ini pantainya berbeda dengan sebelumnya, pasir pantainya berwarna hitam. Katanya itu efek dari gunung anak Krakatau. Aku lebih antusias mendaki gunung daripada menyusuri lautan untuk melihat pesona under water. Hehehhe Mendaki Gunung Anak Krakatau walau hanya level satu.  Mendaki gunung yang berbeda dari biasanya, Anak Krakatau memiliki tanjakan yang dipenuhi dengan pasir. Hanya untuk naik ke level 1 yang membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam saja, kami sudah ngos-ngosan karena memang lebih sulit mendaki tanah berpasir daripada tanah yang basah. Kami sangat fokus menanjak ke level 1 Krakatau, sampai tak memperhatikan bawah atau belakang. Kami hanya fokus ke depan, pas aku kelelahan dan tak sengaja melihat ke arah belakang, WOW aku terkagum-kagum, INDAH  bangeeeeet pemandangannya. Serasa ingin berjalan mundur untuk menuju ke atas. Tapi sangatlah tidak mungkin mendaki di tanah berpasir dengan menghadap ke belakang. Haaaah rasanya seperti angin segar, keingingan untuk segera menuju ke atas semakin menggebu-gebu. Ketika sampai di level 1 Anak Krakatau, pemandangannya tak kalah keren. KEREEEEEEN bangeeeet malah, kita bisa berdiri memandang pegunungan yang lain, melihat pulau lain, dan lautan yang luas. Sungguh kebesaran Tuhan tiada duanya. Alhamdulillah bisa melihat ciptaan-Mu yang sungguh indah ini.

Sunrise Anak Krakatau
Setelah dari atas, kami lanjut ke pulau Legon Cabe. Ini adalah destinasi terakhir kami sebelum kembali bertolak ke Jakarta. Snorkeling lagi...foto-foto lagi...melihat pesona under water lagi....Seruuuuuu.
Oke perjalanan snorkeling, main di pantai, dan mendaki gunung telah usai. Kami harus kembali ke kota kejam kesayangan lagi. Hehehhe tapi untunglah saat kami menaiki kapal untuk menyebrang Bakauheni-Merak, kami bisa duduk di ruang VIP. Walau nambah Rp  10,000, namun legaa dan bahagia. Perjalanan lancar sampai ke Jakarta.

Legon Cabe
Trip kali ini sungguh berkesan, selain bisa menikmati paket keindahan sekaligus, teman pun bertambah. Trip usai, namun pertemanan tak berakhir, kami saling bertukar nomor Hp dan berjanji untuk trip bareng lagi.
Pesona under water


In traveling, you will always get new experiences, friends, and perspective in life. Go miles away to love Allah creations. 

Fanny, Febry, Sita, Rena

Pose gak jelas

Iseng banget

Merasa manis :P

Di Pulau Umang-umang

Mau Loncaaat :P

Tapi duduk aja deh XD


Sunset di Selat Sunda

Level 1 Anak Krakatau

Amazing Anak Krakatau

Snorkeling Legon Cabe



Rombongan tour

Bersama Marie, salah satu rombongan
Pasir Hitam Anak Krakatau
Eaaaaaaak


I didn't know what I were thinking why I captured this moment :P

Anak Krakatau in behind

VIP Room

Ruangan VIP di kapal

 

A Great person is the Best Dreamer Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos