Heii…heiii…heiii….
Here I am going to share why English literature? Hehehehe simak, yah! hahahaha
“Orang-orang
banyak yang menanyakan
dan tidak sedikit yang menyepelekan ngapain sih kuliah Sastra Inggris?? Mau
dapet apaan? Mau kerja apa nantinya? Mending ambil pendidikan bahasa Inggris
saja, dapet dua-duanya. Lagian kalo pengen jago Bahasa Inggris, mending les aja
di bimbel atau ambil privat. Ngapain harus sekolah sampai 4 tahun??”
Nah,
begitulah di benak orang-orang tentang jurusan sastra Inggris.
Hmmmm
jujur saja tidak hanya mereka, akupun anak lulusan sastra Inggris dulunya juga
mempertanyakan hal ini kok. Tapi, aku sekarang bisa jelasin ngapain kuliah
sastra Inggris?
Dulu,
aku tak terpikir sama sekali untuk kuliah ambil jurusan ini. SAMA SEKALI. Wong
gak tau tentang per-Inggrisan sama sekali. Cetek banget ilmuku di bidang bahasa
Inggris ini. Tapinyaa selama 9 tahun duduk di bangku sekolahan, nilai Inggrisku
lumayan juga sih. Dan percaya gak percaya jaman SMP pernah mendapat nilai tertinggi
pada saat kelas 3, lulus SMP pun nilai bahasa Inggrisku juga Alhamdulillah
paling tinggi, sampai-sampai disuruh mewakili sekolah untuk ikutan lomba pidato
Bahasa Inggris. Hahahaha padahal aku gak tau grammar sama sekali, apa itu
simple, past, dan perfect tenses. Sama sekali gak ngeh, tapi anehnya bisa juga
dapet nilai tertinggi di antara 7 kelas. Bisa lulus SMA dengan nilai bahasa
Inggris Sembilan koma. Itu semua aku dapet tanpa pengetahuan Bahasa Inggris
yang mumpuni. Hal ini benar-benar mukjizat bagiku. Hahahahahahha
Singkat
kata, sebenernya dulu pengen kuliah jurusan Kimia, yup karena aku lulusan IPA,
apalagi yang mau diambil selain kimia? Mata pelajaran IPA itu doang yang bisa
aku cerna dengan baik. Hihihihi. Tapii kakakku yang membiayai kuliahku
menyuruhku untuk memilih antara Ekonomi akuntansi atau Sastra Inggris. Emmmhh
mau gak mau aku harus milih, ini buat masa depanku juga nantinya. Yaa karena
gak mudeng tentang ekonomi, akhirnya aku milih sastra Inggris saja. Ngerti gak
ngerti yo owes lah modal nekat. Sebenarnya suka sastra, suka puisi, suka berdeklamasi, tapi Bahasa Indonesia. Hehehehe
Alhamdulillah
ketrima juga di jurusan sastra Inggris ini. Awalnya itu bener-bener
ngos-ngosan, jungkir balik mendapatkan nilai yang sesuai target. Daaan as you
know dosen-dosennya lumayan killer-killer. Haaaaah…tadinya aku nargetin harus
dapet cumlaude, tapi apa daya aku gak ngerti banget bahasa Inggris, bener-bener
tertatih-tatih. Tiap dapet KHS aku selalu galau, selalu nangis, piyeee to yo
kok aku Cuma dapet nilai segini. Ya, itu karena selama sekolah walaupun aku
bukan orang yang ambisius, tapi aku orangnya gak mau tertinggal di belakang,
walaupun gak setiap tahun dapet ranking 1, tapi prinsipku “AKU TAK BOLEH
TERTINGGAL DARI TEMAN-TEMAN”. Di tiga semester awal itu terasa suliiiit sekali
meraih nilai yang diinginkan. Tapi akhirnya, semester tiga aku bisa bangkit
dari kegalauan dan keterpurukan. Hahahhhaa *lebey* Awalnya aku ngerasa salah
jurusan, karena aku tak bisa maksimal, aku tertinggal dari kawan-kawan.
Sampai-sampai tak menghiraukan tentang masa-masa muda, punya pacar dan jalan-jalan.
Heheheh La wong nilai jelek kok mau pacaran, nikmati saja jomblomu *dalam
hati*. Bwahahaha Akhirnya aku bisa tertuntas tuh dari dosen yang subhanallah
susahnya mau dapet A. Untungnya, semester tiga ke atas nilaiku bisa terus naik.
Dimulai
dari semester empat aku akhirnya menikmati kuliah di jurusan sastra Inggris.
Menikmati tiap mata kuliah yang diajarkan. Semuanya menarik kok, kami belajar
sejarah Inggris, kesusastraan Inggris, kebudayaan, bahasa, perfileman,
filsafat, media dan banyaaak lagi. Kalo kamu orangnya suka belajar budaya dan
sejarah, kamu bisa ambil jurusan sastra Inggris. Kuliahnya juga gak ngebosenin,
kebanyakan menganalisis dan dihubungkan dengan teori-teori sosial dan bahasa.
Selain belajar budaya bahasa Inggris, kamu juga belajar tentang budaya
Indonesia. Pergi ke museum-museum untuk dianalisis dan dikritisi. Pokoknya
sangat menambah wawasan kamu banget tentang sejarah, budaya, dan bahasa. Kamu
bisa lebih mencintai bangsa Indonesia ini. Selain itu, juga bisa tau perbedaan
ooh begitu to budaya barat itu, oooh jadi kita harus begini menyikapinya dan
lain-lain. Biar gak terlalu nge-judge kalo budaya barat itu liberal. Wawasan
sosial akan lebih banyak kamu dapatkan belajar di sastra Inggris ini.
So,
gak cuman belajar bahasa Inggris doang kuliah di sastra Inggris ini. Salah besar jika orang berpendapat ‘ngapain
sih kuliah jurusan sastra Inggris? Paling Cuma belajar bahasa doang’.
Bersambung
3 comments:
aku jadi kangen kuliah, mbakbri.
wah kok bersambung, ,,wanna know more:)
Post a Comment