Pernahkah kita bertanya mengenai
agama yang kita anut dari sejak lahir? Ataukah bertanya mengenai berapa banyak
Tuhan sebenarnya di dunia ini? Kenapa Tuhan dipuja dengan cara yang
berbeda-beda, lalu siapa Tuhan itu? Di sinilah film PK membahas semua tentang
pertanyaan yang susah untuk dijawab sepanjang hayat. Film ini sangat layak
untuk ditonton yang berusaha memberi pemikiran dan informasi tanpa bermaksud
menggurui.
PK menanyakan semua tentang itu,
tentang Tuhan dan keanekaragaman agama. Bermula dari kehadirannya ke dunia
sebagai “alien”, dia datang dari planet
lain dan tak bisa kembali karena “alat” yang bisa dipakai untuk kembali ke
planetnya dicuri oleh orang.
Di film ini, PK diumpamakan
sebagai seseorang yang berjiwa kosong, tak ber-Tuhan dan tak ber-Agama. Dia
bahkan tak tau kenapa kita harus beragama untuk memuja Tuhan. Mungkin banyak
juga di antara kita yang pernah bertanya demikian. Tapi, karena kita sudah
beragama sejak lahir, orang tua dan keluarga kita juga mempunyai agama yang
sama dengan kita. Maka, seakan sangat tabu bagi kita untuk bertanya tentang
kenapa harus agama itu yang kita anut.
Saya setuju dengan penggunaan
watak PK di sini sebagai orang di luar planet bumi, bukan manusia di bumi atau
anak kecil yang bertanya demikian. Karena tentunya orang yang “kosong” jiwanya
tidak akan salah dan dihujat jika bertanya tentang banyak agama. Lain halnya
jika orang yang sudah tinggal di muka bumi ini bertannya tentang hal serupa.
Tidak semua agama dan tata cara
orang memuja Tuhan dibahas di film ini. Hanya beberapa agama yang mungkin dipuja
oleh kebanyakan masyarakat di India. Mulai dari agama Hindu, Nasrani, dan
Muslim, tiga agama yang sama juga dianut dan diakui oleh masyarakat di
Indonesia.
Pertama agama Hindu, sebagian
besar masyarakat di India memeluk agama Hindu. Mereka mengakui banyak dewa dan
dewa Syiwa yang dianggap dewa tertinggi. Mereka percaya adanya Tuhan dengan
melalui perantara patung Dewa Syiwa. Di sini PK mengikuti cara sembahyang
penganut agama Hindu, dengan memberi puji-pujian, makanan, dan minuman seperti beras
dan air kelapa. Pemahaman pertama PK adalah Tuhan itu minum air kelapa. Lalu
dia membeli patung Dewa Syiwa, karena sepemahamannya Dewa Syiwa adalah Tuhan
yang bisa memberi apapun yang ia minta. Lalu, ternyata ia tidak mendapatkan
apa-apa setelah ia berdoa dan meminta kepada patung itu. Dia masih
bertanya-tanya tentang hal ini.
Kedua agama Nasrani, PK pergi ke
Gereja, ia membawa air kelapa seperti cara orang Hindu bersembahyang. Tapi, di
Gereja orang membawa minuman wine/
anggur untuk sembahyang. PK bertanya lagi, berarti Tuhan tidak meminum air
kelapa lagi, tapi sekarang Tuhan minum anggur.
Ketiga agama Islam, karena
pemahaman PK kalau Tuhan itu sekarang minum anggur, lalu ia membeli anggur dan
pergi ke tempat beribadah untuk memberikan anggur itu kepada Tuhan. Tapi, ia
tidak pergi ke gereja malah pergi ke masjid. Sontak, ia malah dikejar-kejar dan
dianggap menghina Tuhan.
Dari pencarian PK mengenai agama
dan Tuhan, ia berkesimpulan bahwa kenapa orang-orang memiliki Tuhan yang
berbeda-beda dan kenapa Tuhan menjadi seperti “alat” untuk mengembangkan bisnis
dan meraup keuntungan. Tapi, tetap saja dia tidak menemukan semua yang ia
pertanyakan meski ia telah berdebat dengan pemuka agama Hindu.
Film ini mengajak kita
ber-refleksi mengenai Tuhan dan agama. Agama adalah cara orang-orang untuk
memuja Tuhan. Memang berbeda-beda tetapi yang dituju sama, yakni Tuhan yang
Esa. Manusia memang makhluk empiris dan berakal. Sehingga selalu ingin mencari
kebenaran akan pencipta. Dari jaman filsuf, manusia selalu menanyakan mengenai
hal ini. Lalu, apakah manusia pernah menemukan jawaban yang mereka inginkan? Entahlah.
Masalah Tuhan dan agama memang
susah untuk dicerna dengan logika, alangkah lebih baik jika kita juga
mengimbanginya dengan nurani. Seperti yang dikatakan Aristoteles, hubungan
manusia dan Tuhan itu adalah transedental,
yakni langsung. Dan manusia menggunakan Khatarsis
untuk menyampaikan kepercayaannya kepada Tuhan. Khatarsis adalah perantara yang saya analogikan sebagai agama. Menurut
saya agama adalah perantara bagi manusia untuk bermunajat kepada Tuhan. Khatarsis orang-orang di muka bumi ini
berbeda-beda tergantung agama apa yang mereka anut. Pastilah ada “sebab” yang
menjadikan dunia dan semesta ini ada, yakni Tuhan Yang Maha Esa.
Foto: letmewatchmovies.in
Selamat Menonton! ^_^
0 comments:
Post a Comment