Wednesday 8 April 2015

Masa Muda

Posted by Unknown at 21:47


April 2015
(Refleksi)

Di suatu sore yang membuatku termenung akan bertambahnya umurku saat ini. Kini, aku sudah tak menjadi anak muda awal dua puluhan lagi, namun setingkat lebih tinggi. Yakni, pertengahan duapuluhan, agak tercengang sebenarnya. Hahaha 

Di masa ini, yang aku sebut sebagai masa muda, masa-masa yang tak bertahan lamanya. Masa di mana kita sudah ‘dianggap’ mandiri secara finansial, ‘mungkin’ dewasa secara pemikiran dan juga mandiri secara mental. Masa di mana sudah tidak menjadi anak kuliahan lagi, sudah bisa jauh dari orangtua pun keluarga. Yang seharusnya sudah tidak lagi merecoki orangtua, kalau bisa malah membantu mereka.

Ya, masa di mana masa depan yang indah adalah tujuan utama. Masa yang bisa dijalani dengan banyak pilihan. Mau menjadi sibuk hingga tak punya waktu untuk sekedar ketawa haha hihi, mau nongkrong-nongkrong terus dengan gaya hidup anak kekinian, mau lebih mendalami agama, mau jalan-jalan sesuka hati, atau mau kerja terus untuk ditabung sampai banyak, bahkan mau memutuskan menikah di awal 20an. Semua tergantung dari cara kita melewati masa muda yang akan terkenang selalu atau membiarkannya lewat begitu saja.

Menurutku masa-masa muda yang penuh dengan semangat dan impian ini harus dijalani dengan hati-hati. Yang mana jika kita salah ambil sikap akan bisa memengaruhi masa depan. Biasanya, banyak yang menargetkan menikah di usia awal 20an, di mana kita baru selesai kuliah dan baru kerja. Tapi, masih banyak pilihan selain menikah di usia semuda itu.

Bagiku, masa muda yang baru saja dijejaki, baru saja memperoleh kemandirian, baru saja bisa menabung untuk masa depan, baru saja bisa membantu meringankan beban orangtua harus dijalani dengan penuh pertimbangan. Di masa-masa ini kita harus pintar mengelola keuangan. Sebaiknya dibagi-bagi dalam pos-pos kebutuhan, berapa persennya tergantung masing-masing orang. Jangan lupa untuk menabung, memberi, untuk kebutuhan, dan zakat. Sehingga semuanya berjalan seimbang, masa kini dan masa depan tak ada masalah.

Aku memilih untuk melewati masa mudaku dengan pengalaman yang tak terlupakan, dengan memiliki banyak teman dan jejaring, tidak terlalu fokus hanya untuk menabung dan memiliki barang-barang branded, tidak memilih untuk selalu lembur di tempat kerja, mendapatkan kesempatan-kesempatan dan pengalaman baru, dan menjejaki tempat baru untuk lebih mengenal dunia pun menambah wawasan. Karena kita tak tahu akan bertahan sampai umur berapa kita hidup di dunia. Jika menunda untuk menikmati masa muda dan menunda menikmati hasil kerja sendiri dengan fokus menabung untuk masa depan, sedangkan kita tak tahu akankah sampai pada masa itu atau tidak. Maka, akan jadi sia-sia hidup kita. Dengan menjadi mandiri, bermanfaat, dan gaya hidup seimbang tidak hanya melulu tentang dunia tapi juga lebih mendekat ke akhirat. 

Konstruksi sosial membuat kita untuk mengikuti alur yang sudah terbentuk. Yakni, sekolah-kuliah-kerja-menikah-mempunyai anak. Tapi, tak semua harus dalam track yang sudah terbentuk. Tak harus buru-buru, asal kita tahu waktu kapan untuk berhenti dan mengejar kehidupan yang lebih serius (menikah) hehehehe. Hanya yakin Allah sudah memiliki jadwal untuk setiap manusia. 

Silakan memilih masa mudamu menjadi seperti apa, terkenang atau terlewat begitu saja. Jangan sampai menyesal di kala tua. :)

0 comments:

Post a Comment

 

A Great person is the Best Dreamer Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos