Friday, 26 April 2013

Hargai Apa Yang Kita Miliki

Posted by Unknown at 03:13 0 comments



Pernahkah mendengar kisah Helen Kehler? 
Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan
 
dalam kondisi buta dan tuli.
 

Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa
 
membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dlm
 
kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.

Tidak ada seorangpun yang menginginkan
lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya
 
Helen Kehler diberi pilihan, pasti dia akan
 
memilih untuk lahir dalam keadaan normal.
 

Namun siapa sangka, dengan segala
 
kekurangannya, dia memiliki semangat hidup
 
yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang
legendaris.

Dengan segala keterbatasannya, ia mampu
 
memberikan motivasi dan semangat hidup
 
kepada mereka yang memiliki keterbatasan
pula, seperti cacat, buta dan tuli.

Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti
 
dirinya mampu menjalani kehidupan seperti
manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit
dilakukan.

Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah
 
diucapkan Helen Kehler:

 
   "It would be a blessing if each person 
     could be blind and deaf for a few days 
     during his grown-up live. It would make
     them see and appreciate their ability to 
     experience the joy of sound".

Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah
 
bila setiap orang yang sudah menginjak dewasa
 
itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja.
 

Dengan demikian, setiap orang akan lebih
 
menghargai hidupnya, paling tidak saat
 
mendengar suara!

Sekarang, coba bayangkan sejenak....

......Jika kamu menjadi seorang yang buta
 
dan tuli selama dua atau tiga hari saja!

Tutup mata dan telinga selama rentang waktu
 
tersebut. Jangan biarkan diri kamu melihat
 
atau mendengar apapun.
 

Selama beberapa hari itu kamu tidak bisa
 
melihat indahnya dunia, kamu tidak bisa
 
melihat terangnya matahari, birunya langit, dan
 
bahkan kamu tidak bisa menikmati musik/radio
 
dan acara tv kesayangan!

Bagaimana? Apakah beberapa hari cukup berat?
 
Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja,
 
bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur
 
atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada
 
dalam diri kita!

Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah
 
keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah
 
menghargai apa yang sudah kita miliki.
 

Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan
 
kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati
 
oleh orang lain.  Ya! Kemewahan utk orang lain!

Coba kita renungkan, bagaimana orang yang
 
tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah
 
kemewahan yang luar biasa baginya.

Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia
 
diijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin
akan mampu melakukan banyak hal, termasuk
 
membuat sebuah tulisan yang menarik.

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita
 
mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal
 
yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan
bisa memandang hidup dengan lebih baik.

Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah!
Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif
 
dan menjadi seorang manusia
 yang lebih baik

Cloud Atlas, Harmoni dalam Perbedaan

Posted by Unknown at 02:06 0 comments


Jakarta, April 2013



Judul  Film               :  Cloud Atlas 
Sutradara                 :  Tom Tylker, Andy Wachowski
Bintang                 :  Tom Hanks, Halle Berry, Hugh Grant, Hugo Weaving, Jim Sturgess, Doona Bae,Jim Broadbent
Rated                    :   ****

Beberapa film asal Hollywood atau Amerika memang sering membuat penonton berpikir dan mencari pesan yang tersembunyi dari film yang disajikan. Di awal ceritanya jujur saya agak sedikit bingung mencerna plotnya. Plotnya dibuat campuran, yakni flash back ke masa lampau, diteruskan di masa sekarang, lalu menuju ke masa yang sangat sangat modern. Masa yang mungkin teknologi sudang sangat amat canggih.

Cloud Atlas tak satu-satunya film asal negeri Paman Sam yang memasukkan unsur ke-agnostik-an, yaitu sebuah paham yang menanyakan di mana Tuhan bersal, siapa dia, dan bagaimana wujudnya. Sebelum film Cloud Atlas ini, salah satu film yang menanyakan akan eksistensi Tuhan adalah film Promotheus. Jika kita terlalu hanyut dengan pesan yang dimasukkan dengan lembut, kita akan tertarik untuk ikut menanyakan “Siapa Tuhan itu? Dan dari mana asalnya?” Oke sebelum menuju ke ulasan tentang film ini, saya akan menceritakan terlebih dahulu seperti apa film ini.

Cloud Atlas, merupakan sebuah film yang memiliki beberapa cerita dan berbeda-beda jaman kehidupan. Secara sepintas, kita akan menganggap satu cerita berbeda dengan cerita lainnya, namun dari ke-enam cerita tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain, satu jaman berhubungan dengan jaman lainnya. Tokoh dalam cerita tersebut pun juga dimainkan oleh pemeran yang sama. Ke enam cerita itu memiliki hubungan sebab-akibat dari masing-masing pelaku pada jaman yang berbeda-beda. Tom Hanks, Jim Sturgess dan Halle Berry memainkan enam karakter berbeda di cerita yang berbeda.

Cerita Pertama.  Pada pertengahan abad ke 19  Adam Ewing (Jim Sturgess), seorang pengacara berkebangsaan Amerika berlayar dengan sbeuah kapal melintasi Pasifik Selatan.  Di dalam kapal ia melindungi seorang budak kulit hitam yang melarikan diri.  Adam sendiri kemudian menderita suatu penyakit misterius dan  budak itu juga menyelamatkan hidupnya dari niat jahat orang lain di kapal itu, seorang dokter yang esentrik bernama Henry Goose (Tom Hanks), kapten kapal Molyneuaux (Jim Broandbent).

Cerita kedua, Robert Frobisher (Ben Wishaw) seorang composer di Inggris  pada pertengahan 1930-an menyembunyikan kehidupannya sebagai seorang gay. Kekasihnya bernama Rufus Sixsmith (James D’Arcy) . Dia kemudian bergabung  dan bekerja dengan seorang maestro kenamaan  bernama Vyvyan Ars (Jim Broadbent)  yang ternyata punya niat tersembunyi pada hasil karya musiknya.

Cerita  ketiga, pada 1973 seorang jurnalis bernama Luisa Rey (Halle Berry) mewawancarai Frobisher ketika sudah berusia tua.  Kekasihnya juga maish Rufus, yang kemudian  terbunuh di sebuah kamar hotel.   Pembunuhan ini ternyata  berkaitan dengan keamanan di sebuah pembangkit tenaga nuklir. Di zaman ini Luisa bertemu dengan Isaac Saac  (Tom Hanks) ahli nuklir yang akhirnya tewas dalam ledakan di pesawat terbang.

Cerita keempat, Masa kini (2012)  di Amerika  seorang penerbit bernama Timothy Cavendish ( Jim Broadbent),  seorang penerbit buku. Dia menulsi otobiografi seorang gangster ebrnama Dermot hoggins (Tom Hanks).  Dia kemudian terjebak di sebuah rumah panti jompo.

Cerita kelima, Seoul, Korea Selatan pada 2144 diperintah rezim totaliter corporate yang gemar membuat clone manusia untuk pekerja.  Di antaranya Somni 541 (Donna Bae) yang bekerja di Restoran fast food.  Para penguasa tinggal menghidupkan listrik yang langsung mematikan klonning jika membangkang. Sejumlah clone kemudian menentang rezim ini dibantu suatu kelompok dipimpin deserter tentara Hae Jou (jim Surgess).

Cerita keenam, 106 tahun sesudah peristiwa di korea peradaban manusia runtuh. Sebagain besar kembali ke jaman primitive dan bertahan dalam perang antar suku. Di antaranya di sebuah pulau,   Zachry  Baley (Tom Hanks) di antaranya harus bertahan hidup dari serangan suku lain. Dia dipertemukan dengan Meronym (Halle Berry) manusia dari sisa peradaban modern.  Mereka menemukan fakta tentangg kehidupan di masa lalu.

Harmonisasi Perbedaan,

Dari keenam cerita tersebut saling bersinergi satu sama lain, semua kehidupan berakhir dengan memperbolehkan adanya “perbedaan”. Maka dari itu, perbedaan dianggap hal yang patut untuk didukung dan kenapa harus dilarang? Nah, saya ambil contoh dari cerita pertama, di situ seorang bangsawan kulit putih ditolong oleh budak kulit hitam. Di mana bangsawan kulit putih mempunyai hutang budi nyawa kepada si budak, ia hampir tak tertolong karena racun yang diberikan oleh dokternya. Karena sebelumnya si budak dibantu oleh bangsawan tersebut, maka si budak mau menolong dan menyelamatkan nyawa bangsawan. Di situ terlihat harmonisasi perbedaan antara “si putih dan si hitam”.

Cerita kedua, di kehidupan ini terdapat kamum ‘gay’ yang saling mencintai dan menyayangi satu sama lain, mereka kekasih sejati bak seorang laki-laki dan perempuan. Sampai ketika Robert Frobisher lari dari kekasihnya dan hidup sebagai composer ‘Cloud Atlas’ di kota berbeda, kekasih ‘gay’ nya Sixmith mencari sampai ketemu. Tapi, kisah yang kedua ini tak berakhir dengan bahagia, Robert akhirnya bunuh diri dengan menembak kerongkongannya di bak kamar mandi kamar kosnya sesaat sebelum Sixmith datang. Di sini juga digambarkan adanya kisah kasih yang tak lazim, antara ‘gay’ yang saling memadu kasih. Sebuah perbedaan kodrati yang membentuh harmonisasi cinta kasih.

Cerita kelima, di sini diceritakan seorang perempuan hasil kloningan, Somni 541 yang dianggap sebagai orang yang layak untuk memimpin sebuah persatuan untuk menggagalkan pembunuhan  seperti layaknya ayam yang dipenggal di restoran fast food. Mereka, perempuan-perempuan itu dengan ikhlas memberikan kepalanya untuk dipenggal. Kemudian Somni 541 ditolong oleh Hae Jou untuk menggagalkan praktik tersebut. Akhirnya, Somni 541 jatuh cinta dengan Hae Jou. Somni 541 yang dilahirkan dari penhklona-an dan Hae Jou seorang tentara disaster akhirnya menjadi sepasang kekasih. Kemudian cerita ke-enam, Seorang wanita dari peradaban modern datang ke suku primitive, Meronym menolong Zachry untuk menyelamatkan ia dan sukunya. Akhirnya mereka saling jatuh cinta dan hidup dengan makmur di suatu tempat yang tampaknya adalah luar angkasa. Di sini juga dilihatkan perbedaan bahwa orang yg berasal dari jaman modern menjalin kasih sampai kakek nenek dengan orang primitive.

Nah, dari beberapa contoh yang saya sebutkan, mereka saling jatuh cinta dengan sadarnya mengetahui perbedaan yang mereka punya. Di film ini seakan memperlihatkan bahwa dengan perbedaan dan bahkan tidak dianjurkan secara kodrati serta agama pun mereka dapat menjalin kasih murni dengan segenap ketulusan. Diperlihatkan kepada penonton kalau cinta berasaskan perbedaan itu memang banyak terjadi di dunia. Bahkan sampai perjuangan untuk bisa bersatu, seperti cerita ke-2.

Tak ubahnya seperti di jaman modern ini, fenomena cinta melanggar kodrati semakin merebak, sebagai manusia hanya bisa menanyakan kodrat dan aturan yang diciptakan, baik berdasarkan aturan agama ataupun mitos leluhur. Di benak para manusia yang menjalani harmoni perbedaan itu pasti akan menanyakan:
     
      “Kenapa dilarang, toh kita sama-sama manusia, sama-sama
       makhluk Tuhan, saling mencintai?”
      “Kenapa harus dosa, kenapa dianggap mencundangi
       aturan agama?”

Akhirnya yang terjadi ya sudah dilakukan saja, asal cinta bersatu dan tidak mengganggu orang lain. Seperti inilah manusia post modern berfikir, yang terjadi adalah pelegalan perbedaan yang secara kodrati memang dilarang. Menyepelekan aturan agama yang ujung-ujungnya menjadi agnostik.

Hmmm, Saya menjelaskan di awal artikel ini bahwa, kebanyakan film Amerika membuat kita berfikir siapa sih Tuhan? Di mana sih Tuhan berasal? Apakah benar-benar ada? Mereka seperti mengakui bahwa alien itu adalah makhluk terdahulu kita. Karena ternyata DNA alien dan manusi itu sama (Promotheus). Di film ini pun tersirat akan esensi ketuhanan. Bisa dilihat di cerita ke-6.

Di sini dilihatkan perbedaan pendapat akan kepercayaan. Meronym dan Zachry, dua manusia yang berasal dari peradaban, kepercayaan, dan suku yang berbeda. Zachry yang mempercayai Somni 541, menganggap bahwa Somni adalah dewa kebaikan, yang ia sembah bersama-sama pengikut lain. Sedangkan Meronym, manusia yang berasal dari peradaban lain berpendapat bahwa:
     
     “Semua manusia di dunia ini menyembah kepada
     ‘unsur yang sama’ dengan cara yang berbeda-beda.”

    “Suku kamu menyembah Somni 541, apakah kamu tahu tentang
     kehidupan dewa yang kamu sembah? Kamu tahu kalau Somni 541
     itu dulunya seperti apa? Bagaimana tingkah lakunya?
     Meskipun buruk, tapi kamu tetap menyembahnya.”

Dari dialog ini terlihat argumen tentang adanya ‘Tuhan’ tentang ‘unsur’ yang manusia anggap sebagai ‘Tuhan’ dianut atas dasar ‘agama’. Banyak agama di dunia ini, manusia mempercayai Tuhan dari ajaran agama yang dianut. Mereka berdoa kepada Tuhan yang sama dengan cara masing-masing.

Dari dialog cerita ke-5 yang ada hubungannya dengan cerita ke-6. Di sini Somni 541 ditanyai oleh laki-laki:
      L: “Kamu membuat suatu persatuan, mengepalai persatuan itu,
          kemudian membuat orang setelah kamu menyembah kamu,
          dan menganggap  kamu dewa.”

     Somni 541: “Saya memang sadar bahwa persatuan dibentuk, 
                           pasti akan berakhir pula, seperti ajaran yang pernah saya lontarkan, 
                           saya tidak menjamin ajaran itu benar, 
                           tapi buktinya sudah banyak yang percaya
                           akan adanya ajaran itu.” “Ketika pintu dunia ditutup, 
                           pintu yang lain akan terbuka, manusia tak pernah tidur, 
                           meraka akan menjalani kehidupan lain di pintu lain.”

Nah, itulah cerita tentang Cloud Atlas dan pesan-pesan yang tersembunyi dalam film tersebut. Dari uraian yang saya jelaskan, bisa dimengerti akan adanya “Harmoni Perbedaan” dan “Esensi Kepercayaan”. Menurut saya, saya setuju dengan teori Plato:

         “Tuhan adalah keberadaan yang Ilahi, bersifat rohani
          atau akal, dalam arti: yang keadaanya berlawanan dengan
          yang bendawi, yaitu keberadaan yang halus,
          yang tidak tampak, yang tidak dapat diraba atau 
          yang disebut dengan transeden"

Dari teori tersebut bisa dijabarkan bahwa, Tuhan itu ada dalam akal kita, kita mempercayai suatu ‘zat’ yang tak bisa terdefinisikan, keberadaannya itu kekal, kita percaya akan adanya Tuhan. Jadi, di mana dan siapa Tuhan itu tak akan mungkin kita bisa menemukannya. Menurut saya pencarian itu membuang-buang waktu. Seperti halnya orang agnostik, mereka percaya akan adanya Tuhan yang tertanam dalam benaknya, namun mereka mengingkari hati nuraninya untuk tetap mencari ‘Siapa Tuhan itu’. Semua orang pasti menuhankan sesuatu, seperti kepercayaan pada benda-benda ataupun orang ateis, mereka menuhankan kepercayaannya akan ketidakpercayaannya terhadap eksistensi Tuhan. <<< nah bingung gak tuh sama kata2 saya yang ini. Hahahhaa

Oke, anyway, kalo saya bercerita tentang esensi Ketuhanan bakalan panjang, niat hati kan Cuma mau review, tapi karena gregetan untuk nulis ini, ya sudah begini jadi campur-campur. Lain kali akan dibahas lagi tentang ‘Pencarian Tuhan’ ini. :D

Wednesday, 24 April 2013

Engkaulah Kartini Masa Kini

Posted by Unknown at 03:19 0 comments



Jakarta, 21 April 2013

Seminggu lalu saya membuat kompetisi menulis tentang “Kartini Masa Kini”. Seperti apa pandangan mereka tentang Kartini di jaman Modern. Banyak yang berpartisipasi dan menyeruakan pendapatnya tentang Kartini Masa Kini menurut hemat mereka. Saya ambil kesimpulannya saja, di antara peserta yang mengikuti kompetisi ini berpendapat bahwa Kartini Masa Kini adalah perempuan-perempuan yang memiliki jiwa mandiri, kerja keras, selalu berjuang dan tak meninggalkan kodratnya sebagai perempuan. Yakni, sebagai seorang istri dan seorang Ibu.

Saya setuju dengan pendapat para peserta kompetisi. Menurut saya sendiri, seorang Kartini Masa Kini adalah seorang wanita yang mandiri tentu saja. Sudah tak takut lagi untuk berkompetisi dengan pria. Sudah tak ada bedanya lagi di dunia karir dengan pria, dan seorang wanita yang mau menyuarakan pendapat dan ide cemerlangnya untuk kemajuan bangsa dan diri sendiri. Mereka tak ubahnya adalah seorang wanita yang tak lupa akan peranannya sebagai seorang ibu dan seorang istri. Bebannya pastilah lebih berat daripada seorang pria. Bila pria hanya bekerja untuk dirinya sendiri dan menghidupi keluarganya, setelah bekerja ya sudah, mereka tak mengerjakan pekerjaan rumah ataupun mengurus anak-anak. Beda dengan seorang wanita, di mana ia selain totalitas terhadap bidang kerjanya juga harus mengurusi anak-anak mereka dan juga mengurusi suaminya. Topik tentang gender ini memang tak akan pernah habis jika dibahas. Jika wanita ingin bekerja, mereka harus siap mengampu double job dan keduanya juga harus all out! Tidak bisa tidak!

Ketika saya membuat kompetisi ini saya langsung teringat dengan kakak saya yang baru saja berpulang dan melanjutkan kehidupannya di rumah Allah. Ia adalah HARNI KOESNO seorang Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia. Beliau merupakan potret Kartini Masa Kini. Perjuangannya dalam karir dan pendidikannya sangatlah luar biasa. Selain itu perannya sebagai seorang Ibu tidak bisa disepelekan. Ia selalu all out dalam karirnya, tapi tak lupa akan peranannya sebagai seorang Ibu. Dengan kesibukannya yang sungguh padat ia berhasil mengentaskan keempat anaknya dengan prestasi di atas rata-rata.

Setahun lalu, tepat di Hari Kartini juga beliau dinobatkan sebagai Wanita Inspiratif versi Majalah Kartini. Saya selalu teringat akan semboyan beliau tentang “Ibu Sehat, Anak Sehat, Bangsa Sehat”. Ia selalu menggembar-gemborkan semboyan tersebut di manapun ia berada. Tidak di dalam karirnya saja, namun keramahan dan kebaikannya kepada setiap insan membuat saya terkagum-kagum. Beliau tak pernah bilang ‘TIDAK’ kepada setiap keluarganya yang meminta bantuan kepadanya. Dan beliau telah berhasil mencetak puluhan sarjana-sarjana dengan ketulus ikhlasannya. Dengan ikhlas ia menyekolahkan kami, menguliahkan kami, member kehidupan kepada kami tanpa meminta balasan apapun. Jiwanya sungguh mulia, asal ia melihat sodara-sodaranya hidup makmur dan tercukupi, beliau sudah bahagia dengan ketulusan senyum yang selalu ia pancarkan.

Kebaikan beliau tak bisa saya tuliskan dalam satu laman ini. Saya beruntung telah dilahirkan menjadi anak bapak saya dan menjadi adiknya. Baik budi dan jasanya sungguh luar biasa dalam kehidupan saya. Saya lulus sekolah karena beliau, saya menjadi sarjana juga karena beliau. Saya juga merasa beruntung telah mencecap pengalaman berharga tinggal bersamannya selama empat tahun. Dalam kurun waktu 4 tahun tersebut saya belajar banyak tentang kehidupan, tentang menghadapi dunia. Ia menginspirasi saya dalam setiap tindakan, keikhlasan, kemandirian dan kerja keras. Setiap perkataan yang keluar darinya selalu member pelajaran kepada saya. Beliau selalu berkata:

         “Menjadi orang yang tidak punya, kita harus pintar, 
          kita tidak dilahirkan menjadi orang kaya, maka kita harus membuat diri kita menjadi KAYA”

Beliau selalu ramah kepada semua orang, selalu akrab dengan siapa saja tak pandang mereka siapa walaupun ia sudah menjadi wanita yang sukses. Senyumnya membuat saya teringat terus menerus, kesantunan dalam perilakunya, dan ketegasan setiap gerak langkahnya. Saya bersyukur telah dekat dengannya di empat tahun terakhir usia beliau. Darinya lah saya mendapatkan sejuta inspirasi, semangat tinggi, dan bermimpi setinggi-tingginya. Ia berjuang dengan pemikirannya, mengabdi dengan ketulusan dan menjadi pemimpin yang amanah. Semoga diperluas alam kubur beliau, semoga ia selalu tersenyum ramah seperti ketika ia di dunia.

Engkau bagaikan Oase dalam hidup kami.

I adore all about you, your action, your smile, your kindest, and your achievement. ^^

Wednesday, 17 April 2013

Berkeliling Indonesia dengan Peri Gigi

Posted by Unknown at 19:35 0 comments

Teeeeet….teeeeeet….. Bel tanda istirahat sekolah berbunyi usai Bu. Iren menjelaskan keanekaragaman budaya Indonesia di kelas 5A. Seketika murid-murid pun berpencar keluar kelas.
Suasana di bawah pohon depan kelas pun mulai ramai oleh anak-anak.
“Hey, siapa yang mau kacang?”, seru Naufal.
Arya dan Naina yang berada tak jauh dari Naufal mulai mendekat.
Tanpa permisi, Arya langsung mengambil kacang dan mengunyahnya.
Tiba-tiba terdengar rintihan Arya. “Aduh.. aduuuh..”. Naufal dan Naina mendekat lalu bertanya. “Kamu kenapa, Arya?” Tanya Naufal. “Gigiku tanggal,” kata Arya sembari menahan sakit.
Naina yang melihat darah di mulut Naufal langsung menutup muka. Sementara Naufal bantu bersihkan darah yang keluar dari mulut Arya.
“huhuhuuu… gigiku tanggal,” isak Arya.
“Kamu jangan nangis. Hmmm…kamu pernah dengar cerita Peri Gigi, nggak?” tanya Naufal.
“Peri Gigi? Siapa dia?,” jawab Arya bingung.
“Peri Gigi itu peri yang baik hati. Wajahnya cantik dan lucu seperti tokoh kartun Princess. Matanya besar, hidungnya mancung, bibirnya mungil, rambutnya panjang terurai. Dia selalu membawa tongkat yang diujung tongkat ada gigi seri. Banyak teman aku yang sudah bertemu dengan Peri Gigi,” cerita Naufal.
Arya dan Naina yang sedari tadi mendengarkan menjadi terkagum-kagum.
 “Aku mau jumpa dengan Peri Gigiiiiiii,” seru Naina dan Arya semangat.
“Tapi bagaimana caranya bisa bertemu Peri Gigi, ya?,” Tanya Naina lesu.
 “Tenang, kalian bisa bertemu Peri Gigi tapi ada syaratnya,” ujar Naufal.
 “Apa syaratnyaaa?,” imbuh Arya dan Naina antusias.
Naufal mulai menjelaskan. “syaratnya adalah kalau gigi kamu tanggal, jangan di buang. Letakan gigi yang tanggal tersebut di bawah bantal tempat tidur kamu. Ssttttt….tapi harus menunggu malam tiba. Peri Gigi hanya muncul di malam hari,” terang Naufal.
Arya yang sangat tertarik mendengarkan Naufal mulai berandai-andai tentang Peri Gigi. Arya tak sabar menunggu malam tiba.
Ketika sudah saatnya tidur, Arya terus berdoa agar bisa bertemu dengan Peri Gigi. Dengan hati-hati, Arya meletakkan gigi tanggalnya di bawah bantal tempat tidurnya. Tak lupa Arya berdoa dulu sebelum tidur lalu ia tertidur pulas.
Arya bermimpi bertemu dengan seorang peri cantik mengenakan gaun indah berwarna ungu muda dan di tangan kanannya memegang tongkat kecil berhiaskan gigi seri di ujungnya. Mirip seperti yang digambarkan oleh Naufal tentang Peri Gigi, Peri itu menghampiri dan tersenyum ramah kepada Arya.
“Hai Arya, apa cita-cita kamu?” “Peri, aku ingin sekali jika besar nanti pergi keliling dunia seperti Presiden yang terbang dengan pesawat mengelilingi dunia,” ungkap Arya sungguh-sungguh.
“Amboi, impian yang luar biasa! Tapi, mengapa kamu lebih tertarik berkeliling dunia? Padahal, panorama Indonesia tidak kalah bahkan lebih indah dan beragam dari negara lain manapun. Kamu sudah pernah melihat keanekaragaman budaya Indonesia?,” Tanya Peri Gigi.  
“Belum, Peri,” imbuh Arya.
“Baiklah, Peri akan mengajak kamu ke tiga daerah yang menarik di Indonesia. Peri akan mengajak kamu ke Baduy, Tana Toraja dan Dayak. Kamu mau, kan?“ ajak Peri.
Arya mengangguk dan pergilah Arya bersama Peri Gigi ke tiga daerah yang dijanjikan. Peri Gigi mengajak Arya berkeliling ke tiga suku pedalaman Indonesia. Disana, mereka melihat keanekaragaman tarian, makanan, dan kebudayaan dari masing-masing daerah.
“Aduhai, sungguh menakjubkan! Aku senang sekali Peri. Aku bisa belajar banyak dari perjalanan kita. Di Baduy, aku bisa melihat kehidupan tanpa listrik, rumah-rumah Tana Toraja yang berdiri gagah, dan tarian suku dayak yang membuat ku terpesona, “ jelas Arya dengan ceria.
Esok harinya di sekolah, Arya bertemu dengan Naufal dan Naina. Tak seperti biasanya ketika bel istirahat berbunyi, Arya mengajak Naufal dan Naina pergi ke perpustakaan sekolah. “Eiiissst…..kita mau kemana sih, Arya?” keluh Naina. “Ayolah, kalian berdua ikut saja denganku!“ ajak Arya.
 Naufal dan Naina bingung dan mengikuti Arya dari belakang. Mereka pun bingung lagi ketika Arya mengambil peta dan buku sosial.
“Kamu kenapa?” tanya Naufal dengan bingung. “Semalam aku bertemu dengan peri yang sangat cantik membawa tongkat kecil dan ada gigi seri di ujung tongkat. Persis seperti yang kamu bilang Naufal tentang sosok Peri Gigi. Aku diajak Peri Gigi pergi ke tiga tempat yang indah. Nah, dalam buku ini. Indah sekali, lho!” cerita Arya.
“Jadi…kamu pergi ke berbagai suku pedalaman Indonesia? tebak Naina dengan cepat. “Asyik sekali kamu!,” imbuh Naina. “Betul sekali! Makanya aku ingin menunjukkan buku ini kepada kalian. Di sana indah sekali. Aku belajar dan mengenal berbagai tradisi mereka. Untung saja aku bertemu dengan Peri Gigi. Sekarang aku tahu budaya Indonesia seperti yang diajarkan Bu Iren. Memang Indonesia sungguh indah! Aku keliling dunianya nanti saja deh. Aku mau menjelajahi Indonesia dulu!” seringai Arya.

Friday, 12 April 2013

Cinta dalam Aroma Kopi…..

Posted by Unknown at 02:11 0 comments


Jakarta, 12 April 2013

Pagi,
Suara bising sayup-sayup terdengar. Semua orang mulai beraktivitas mengerjakan kesibukan paginya masing-masing. Pagi….kala matahari bersinergi dengan kehidupan, kala manusia-manusia di kota nan bising mulai berpendar. Pagi.. di kala sang surya membakar semangat, menagih mimpi untuk segera dicapai.

Dan pagi adalah waktu favoritku. Pagi adalah semacam teman untuk bercengkrama akan sebuah awal kehidupan. Di mana rencana dan obsesi mulai dikejar.  Dan aku di temani oleh pagi dengan belaian aroma kopi. Hmmmmm itulah sumber inspirasi dan semangat kala matahari dengan malu-malu bangun untuk menyapa dunia.

Pagi dan kopi adalah sahabat kental yang enggan dipisahkan. Dalam secangkir kopi ku jatuh cinta, pada setiap aroma yang menjulur melewati setiap nafas, mengirim rangsangan ke seluruh organ-organ tubuh. Menyiram kesejukkan ke setiap nadi dan arteri yang berakhir pada sukma yang kelaparan. Kelaparan akan buaian lembut aroma kopi.

Kopi berasal dari tanaman yang hidup di lereng-lereng pegunungan. Tak di sembarang tempat kopi tumbuh dan tak sembarang cara pula kopi bisa diseduh. Kopi yang bermula dari bijih yang berwarna hijau, merah ataupun kecoklatan. Tapi mengapa berakhir dengan warna hitam?

Sebelum kita menikmati secangkir kopi, sebenarnya kopi diolah dengan cara yang pelik dan rumit. Tak sesederhana ketika kita menyiapkan air panas lalu menyeduhnya. Lebih kompleks, perlu cara dan teknik khusus supaya menghasilkan kopi yang berkualitas. Baik dari segi rasa dan aroma. Aku pernah melihat cara pembuatan kopi itu sendiri. Namun, dengan cara yang sederhana. Ya, pengolahan kopi yang aku lihat dibuat oleh Ibu ku sendiri.

Kami adalah keluarga yang tinggal di daerah jawa bagian tengah, namun berbatasan dengan jawa bagian timur. Kehidupan kami pun dipengaruhi oleh dua budaya, yakni jawa tengah dan jawa timur. Seperti yang kita tahu, orang jawa timur adalah orang-orang maniak kopi. Bisa dibilang hampir setiap kali haus, mereka pasti menyruput kopi. Bisa lebih dari 4-5 kopi dihabiskan dalam sehari. Hmm….begitulah cara mereka hidup. Kopi ibaratnya air putih bagi mereka.

Aku memang gandrung dengan kopi, tapiii…tak sebegitu edan-nya seperti mereka. Kopi yang aku cari adalah aromanya. Beda cara penyajian, beda aroma kopi yang dihasilkan. Aku memiliki cara sendiri untuk menikmati aroma kopi. Eiiits…tapi tak semua kopi memiliki aroma yang bisa membuai sukma. Kopi pilihanku adalah kopi hitam.

Hehe.. kopi hitam merupakan kopi yang murni tanpa campuran apapun, sehingga memiliki aroma yang murni pula. Ketika membuat kopi panas jangan lupa berikan waktu sekitar 5-10 menit untuk menghirup aromanya dalam-dalam. Hmmmm aromanya membuat seluruh organ tubuh lincah bekerja. Hehe…aku rasa dengan menghirup aroma kopi dalam-dalam membuat inspirasi terkuak, otak jadi segar. Dulu aku pernah membuat creative writing bertemakan kopi. Judul dari kopi yang aku buat adalah “Adorno Kopi” nama Adorno aku ambil dari nama seorang filsafat asal Jerman. Ia membuat teori tentang culture industry yang membuatku mengagumi sosoknya.

“Refreshing your mind, Relaxing you soul”

Ini merupakan tagline yang aku buat dari Adorno Kopi tersebut karena aku yakin, dengan menghirup aroma kopi ataupun meminumnya membuat hati dan pikiran terasa nyaman.
Berawal darisebutir biji yang mengandung kafein, kopi memberi candu bagi peminumnya. Kopi hitam meskipun pahit, tapi memiliki aroma yang harum dan tak terdefinisikan. Ibarat seperti menjalani kehidupan, walaupun kehidupan itu terasa pahit dan pelik, namun memiliki arti di balik semua itu, dan jika dipahami, disyukuri, dan ditelusuri maka hidup akan terasa harum bak aroma kopi. Hidup itu pahit, namun harum seperti kopi. Pahitnya kehidupan seperti rasa kopi, selain pahit, kehidupan pasti ada senangnya jua, yang harum seperti aroma kopi.

Salam,

Penikmat kopi

Thursday, 11 April 2013

Arti Kebebasan

Posted by Unknown at 01:16 0 comments

Arti Kebebasan



Dear Febri, apa arti kebebasan untuk Febri?

Kalau menurut saya, kebebasan adalah
hak manusia untuk mencapai kebahagiaan individu
tanpa merusak kebebasan individu lain.

Kebebasan merupakan tempat bergantungnya
ketinggian harga diri manusia. Setiap kebebasan
hakikatnya adalah aturan yang menjadi pilihan.

Akal dan kecerdasan tidak ada artinya tanpa kebebasan.
 
Kebebasan juga dapat berarti kehendak bebas
manusia yang dengannya kita dapat memutuskan
suatu hal dari banyak pilihan-pilihan dan peristiwa
yang terjadi dalam hidup kita.
 
Kita memiliki kebebasan, untuk mencintai atau membenci...
Marah atau memaafkan...
Terpuruk atau bangkit...
Bahagia atau sebaliknya...

Kita bebas memilih atau mengontrol respon
dari setiap kejadian yang datang dalam kehidupan kita.
Itulah kebebasan.

TAPI... walaupun kita memiliki KEBEBASAN dalam
memilh respon untuk setiap kejadian, saya sarankan
kita tetap fokus memilih pada KEBEBASAN yang
bersifat POSITIF.

Rangkullah kehidupan.
Rengkuhlah cinta baru.
Penuhilah tawa, keriangan di setiap hari-hari Febri
Bukalah hati untuk kemungkinan-kemungkinan yang baik:
rezeki, pekerjaan, orang-orang, lingkungan baru
yang membahagiakan.
 
Anda BEBAS untuk menjalani itu semua!
Dan menjadi bahagia.
 
Mulai sekarang, saya harap pikiran dan hati Febri
TERBEBASKAN dari apapun yang sempat mengungkung selama ini.
Apapun hal yang membuat hidup Febri tidak bahagia.
 
Tuhan tidak pernah mengutuk kita, namun kitalah yang
sering mengutuk kehidupan dan diri kita sendiri.

Kita memiliki berbagai macam kebebasan,
Pilihlah kebebasan-kebebasan yang baik.
Buatlah hal-hal baik, terbaik yang bisa kita lakukan setiap harinya.

Selalu pilih respon terbaik, pikiran & emosi baik, pada setiap kejadian.
Jalanilah setiap kebebasan dan kehidupan baru Febri dengan
energi positif, hingga menjadikan hidup ini pernuh warna... :-)

Temanmu,
Ahira
 

A Great person is the Best Dreamer Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos