Wednesday 24 April 2013

Engkaulah Kartini Masa Kini

Posted by Unknown at 03:19



Jakarta, 21 April 2013

Seminggu lalu saya membuat kompetisi menulis tentang “Kartini Masa Kini”. Seperti apa pandangan mereka tentang Kartini di jaman Modern. Banyak yang berpartisipasi dan menyeruakan pendapatnya tentang Kartini Masa Kini menurut hemat mereka. Saya ambil kesimpulannya saja, di antara peserta yang mengikuti kompetisi ini berpendapat bahwa Kartini Masa Kini adalah perempuan-perempuan yang memiliki jiwa mandiri, kerja keras, selalu berjuang dan tak meninggalkan kodratnya sebagai perempuan. Yakni, sebagai seorang istri dan seorang Ibu.

Saya setuju dengan pendapat para peserta kompetisi. Menurut saya sendiri, seorang Kartini Masa Kini adalah seorang wanita yang mandiri tentu saja. Sudah tak takut lagi untuk berkompetisi dengan pria. Sudah tak ada bedanya lagi di dunia karir dengan pria, dan seorang wanita yang mau menyuarakan pendapat dan ide cemerlangnya untuk kemajuan bangsa dan diri sendiri. Mereka tak ubahnya adalah seorang wanita yang tak lupa akan peranannya sebagai seorang ibu dan seorang istri. Bebannya pastilah lebih berat daripada seorang pria. Bila pria hanya bekerja untuk dirinya sendiri dan menghidupi keluarganya, setelah bekerja ya sudah, mereka tak mengerjakan pekerjaan rumah ataupun mengurus anak-anak. Beda dengan seorang wanita, di mana ia selain totalitas terhadap bidang kerjanya juga harus mengurusi anak-anak mereka dan juga mengurusi suaminya. Topik tentang gender ini memang tak akan pernah habis jika dibahas. Jika wanita ingin bekerja, mereka harus siap mengampu double job dan keduanya juga harus all out! Tidak bisa tidak!

Ketika saya membuat kompetisi ini saya langsung teringat dengan kakak saya yang baru saja berpulang dan melanjutkan kehidupannya di rumah Allah. Ia adalah HARNI KOESNO seorang Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia. Beliau merupakan potret Kartini Masa Kini. Perjuangannya dalam karir dan pendidikannya sangatlah luar biasa. Selain itu perannya sebagai seorang Ibu tidak bisa disepelekan. Ia selalu all out dalam karirnya, tapi tak lupa akan peranannya sebagai seorang Ibu. Dengan kesibukannya yang sungguh padat ia berhasil mengentaskan keempat anaknya dengan prestasi di atas rata-rata.

Setahun lalu, tepat di Hari Kartini juga beliau dinobatkan sebagai Wanita Inspiratif versi Majalah Kartini. Saya selalu teringat akan semboyan beliau tentang “Ibu Sehat, Anak Sehat, Bangsa Sehat”. Ia selalu menggembar-gemborkan semboyan tersebut di manapun ia berada. Tidak di dalam karirnya saja, namun keramahan dan kebaikannya kepada setiap insan membuat saya terkagum-kagum. Beliau tak pernah bilang ‘TIDAK’ kepada setiap keluarganya yang meminta bantuan kepadanya. Dan beliau telah berhasil mencetak puluhan sarjana-sarjana dengan ketulus ikhlasannya. Dengan ikhlas ia menyekolahkan kami, menguliahkan kami, member kehidupan kepada kami tanpa meminta balasan apapun. Jiwanya sungguh mulia, asal ia melihat sodara-sodaranya hidup makmur dan tercukupi, beliau sudah bahagia dengan ketulusan senyum yang selalu ia pancarkan.

Kebaikan beliau tak bisa saya tuliskan dalam satu laman ini. Saya beruntung telah dilahirkan menjadi anak bapak saya dan menjadi adiknya. Baik budi dan jasanya sungguh luar biasa dalam kehidupan saya. Saya lulus sekolah karena beliau, saya menjadi sarjana juga karena beliau. Saya juga merasa beruntung telah mencecap pengalaman berharga tinggal bersamannya selama empat tahun. Dalam kurun waktu 4 tahun tersebut saya belajar banyak tentang kehidupan, tentang menghadapi dunia. Ia menginspirasi saya dalam setiap tindakan, keikhlasan, kemandirian dan kerja keras. Setiap perkataan yang keluar darinya selalu member pelajaran kepada saya. Beliau selalu berkata:

         “Menjadi orang yang tidak punya, kita harus pintar, 
          kita tidak dilahirkan menjadi orang kaya, maka kita harus membuat diri kita menjadi KAYA”

Beliau selalu ramah kepada semua orang, selalu akrab dengan siapa saja tak pandang mereka siapa walaupun ia sudah menjadi wanita yang sukses. Senyumnya membuat saya teringat terus menerus, kesantunan dalam perilakunya, dan ketegasan setiap gerak langkahnya. Saya bersyukur telah dekat dengannya di empat tahun terakhir usia beliau. Darinya lah saya mendapatkan sejuta inspirasi, semangat tinggi, dan bermimpi setinggi-tingginya. Ia berjuang dengan pemikirannya, mengabdi dengan ketulusan dan menjadi pemimpin yang amanah. Semoga diperluas alam kubur beliau, semoga ia selalu tersenyum ramah seperti ketika ia di dunia.

Engkau bagaikan Oase dalam hidup kami.

I adore all about you, your action, your smile, your kindest, and your achievement. ^^

0 comments:

Post a Comment

 

A Great person is the Best Dreamer Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos