Wednesday 17 April 2013

Berkeliling Indonesia dengan Peri Gigi

Posted by Unknown at 19:35

Teeeeet….teeeeeet….. Bel tanda istirahat sekolah berbunyi usai Bu. Iren menjelaskan keanekaragaman budaya Indonesia di kelas 5A. Seketika murid-murid pun berpencar keluar kelas.
Suasana di bawah pohon depan kelas pun mulai ramai oleh anak-anak.
“Hey, siapa yang mau kacang?”, seru Naufal.
Arya dan Naina yang berada tak jauh dari Naufal mulai mendekat.
Tanpa permisi, Arya langsung mengambil kacang dan mengunyahnya.
Tiba-tiba terdengar rintihan Arya. “Aduh.. aduuuh..”. Naufal dan Naina mendekat lalu bertanya. “Kamu kenapa, Arya?” Tanya Naufal. “Gigiku tanggal,” kata Arya sembari menahan sakit.
Naina yang melihat darah di mulut Naufal langsung menutup muka. Sementara Naufal bantu bersihkan darah yang keluar dari mulut Arya.
“huhuhuuu… gigiku tanggal,” isak Arya.
“Kamu jangan nangis. Hmmm…kamu pernah dengar cerita Peri Gigi, nggak?” tanya Naufal.
“Peri Gigi? Siapa dia?,” jawab Arya bingung.
“Peri Gigi itu peri yang baik hati. Wajahnya cantik dan lucu seperti tokoh kartun Princess. Matanya besar, hidungnya mancung, bibirnya mungil, rambutnya panjang terurai. Dia selalu membawa tongkat yang diujung tongkat ada gigi seri. Banyak teman aku yang sudah bertemu dengan Peri Gigi,” cerita Naufal.
Arya dan Naina yang sedari tadi mendengarkan menjadi terkagum-kagum.
 “Aku mau jumpa dengan Peri Gigiiiiiii,” seru Naina dan Arya semangat.
“Tapi bagaimana caranya bisa bertemu Peri Gigi, ya?,” Tanya Naina lesu.
 “Tenang, kalian bisa bertemu Peri Gigi tapi ada syaratnya,” ujar Naufal.
 “Apa syaratnyaaa?,” imbuh Arya dan Naina antusias.
Naufal mulai menjelaskan. “syaratnya adalah kalau gigi kamu tanggal, jangan di buang. Letakan gigi yang tanggal tersebut di bawah bantal tempat tidur kamu. Ssttttt….tapi harus menunggu malam tiba. Peri Gigi hanya muncul di malam hari,” terang Naufal.
Arya yang sangat tertarik mendengarkan Naufal mulai berandai-andai tentang Peri Gigi. Arya tak sabar menunggu malam tiba.
Ketika sudah saatnya tidur, Arya terus berdoa agar bisa bertemu dengan Peri Gigi. Dengan hati-hati, Arya meletakkan gigi tanggalnya di bawah bantal tempat tidurnya. Tak lupa Arya berdoa dulu sebelum tidur lalu ia tertidur pulas.
Arya bermimpi bertemu dengan seorang peri cantik mengenakan gaun indah berwarna ungu muda dan di tangan kanannya memegang tongkat kecil berhiaskan gigi seri di ujungnya. Mirip seperti yang digambarkan oleh Naufal tentang Peri Gigi, Peri itu menghampiri dan tersenyum ramah kepada Arya.
“Hai Arya, apa cita-cita kamu?” “Peri, aku ingin sekali jika besar nanti pergi keliling dunia seperti Presiden yang terbang dengan pesawat mengelilingi dunia,” ungkap Arya sungguh-sungguh.
“Amboi, impian yang luar biasa! Tapi, mengapa kamu lebih tertarik berkeliling dunia? Padahal, panorama Indonesia tidak kalah bahkan lebih indah dan beragam dari negara lain manapun. Kamu sudah pernah melihat keanekaragaman budaya Indonesia?,” Tanya Peri Gigi.  
“Belum, Peri,” imbuh Arya.
“Baiklah, Peri akan mengajak kamu ke tiga daerah yang menarik di Indonesia. Peri akan mengajak kamu ke Baduy, Tana Toraja dan Dayak. Kamu mau, kan?“ ajak Peri.
Arya mengangguk dan pergilah Arya bersama Peri Gigi ke tiga daerah yang dijanjikan. Peri Gigi mengajak Arya berkeliling ke tiga suku pedalaman Indonesia. Disana, mereka melihat keanekaragaman tarian, makanan, dan kebudayaan dari masing-masing daerah.
“Aduhai, sungguh menakjubkan! Aku senang sekali Peri. Aku bisa belajar banyak dari perjalanan kita. Di Baduy, aku bisa melihat kehidupan tanpa listrik, rumah-rumah Tana Toraja yang berdiri gagah, dan tarian suku dayak yang membuat ku terpesona, “ jelas Arya dengan ceria.
Esok harinya di sekolah, Arya bertemu dengan Naufal dan Naina. Tak seperti biasanya ketika bel istirahat berbunyi, Arya mengajak Naufal dan Naina pergi ke perpustakaan sekolah. “Eiiissst…..kita mau kemana sih, Arya?” keluh Naina. “Ayolah, kalian berdua ikut saja denganku!“ ajak Arya.
 Naufal dan Naina bingung dan mengikuti Arya dari belakang. Mereka pun bingung lagi ketika Arya mengambil peta dan buku sosial.
“Kamu kenapa?” tanya Naufal dengan bingung. “Semalam aku bertemu dengan peri yang sangat cantik membawa tongkat kecil dan ada gigi seri di ujung tongkat. Persis seperti yang kamu bilang Naufal tentang sosok Peri Gigi. Aku diajak Peri Gigi pergi ke tiga tempat yang indah. Nah, dalam buku ini. Indah sekali, lho!” cerita Arya.
“Jadi…kamu pergi ke berbagai suku pedalaman Indonesia? tebak Naina dengan cepat. “Asyik sekali kamu!,” imbuh Naina. “Betul sekali! Makanya aku ingin menunjukkan buku ini kepada kalian. Di sana indah sekali. Aku belajar dan mengenal berbagai tradisi mereka. Untung saja aku bertemu dengan Peri Gigi. Sekarang aku tahu budaya Indonesia seperti yang diajarkan Bu Iren. Memang Indonesia sungguh indah! Aku keliling dunianya nanti saja deh. Aku mau menjelajahi Indonesia dulu!” seringai Arya.

0 comments:

Post a Comment

 

A Great person is the Best Dreamer Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos