Sebuah desa di daerah perbukitan
Jawa Tengah kabupaten Wonosobo. Desa yang memiliki temperatur hampir mendekati
nol derajat. Untuk ke sini membutuhkan waktu lebih dari 10 jam dari Jakarta.
Dieng namanya, desa yang membuatku ke sini dua kali dalam dua bulan
berturut-turut. Haha
Dieng Part I
Pertama kali ingin mengunjungi
tempat ini karena membaca sebuah postingan di forum BPI (Back Packer
Indonesia). Ada salah satu akun yang membuka open trip ke Dieng dengan
menggunakan moda transportasi darat. Ya, kami naik bus ukuran sedang dan
beberapa Elf dari Jakarta menuju Wonosobo.
Biayanya paling murah dari yang lain dan paket yang ditawarkanpun sangat
menarik.
Pertama kali ikut open trip,
awalnya kami mengikuti trip ini karena tidak mau repot untuk mengatur segalanya
sendiri. Tapi, tak sesuai dengan ekspektasi, kami kira pesertanya sebanyak 25
orang sesuai yang dijanjikan oleh penyelenggara. Ternyata, jumlah peserta lebih
dari 50 orang. Ah, ini saja sudah membuat kami kecewa. Kekecewaan kami
berlanjut dengan waktu kedatangan yang melenceng jauh dari estimasi. Seharusnya
kami sampai di dataran tinggi Dieng sekitar pukul 09.00 pagi. Namun, kami
akhirnya sampai di Dieng pukul 19.00 malam. Kekecewaan kami bertambah 40%.
Jadwal eksplore satu haripun lenyap. Tapi, esok paginya kami masih memiliki
waktu untuk ke bukit Sikunir untuk melihat sunrise. Dan lagi-lagi kami
dikecewakan lagi, jadwal mendaki seharusnya pukul 03.00, kami sudah dibangunkan
oleh pihak penyelenggara dari pukul 02.00. Namun, bapak sopirnya ngambek gak
mau mengantarkan kami. Hmmm kekecewaan meningkat menjadi 80%. Akhirnya kami
berangkat ke Bukit Sikunir pada pukul 04.00.
Rasa kecewa pun sedikit terobati
ketika melihat indahnya bukit sikunir dan kuningnya sunrise. Ya, untungnya
setelah itu kami bisa mengunjungi Telaga Warna itu pun hanya dalam waktu
singkat. Kami harus melanjutkan perjalanan lagi ke Jakarta. Tak sempat ke
museum, candi, kawah sikidang, dan melihat film sejarah. Karena hanya dua
destinasi yang bisa kami kunjungi, aku dan seorang temanku (Anne) memutuskan
untuk mengunjungi Dieng lagi di lain waktu.
Dieng Part II
Agustus 2014,
Kembali merasakan dinginnya Dieng
dengan pengalaman yang berbeda. Tak lagi ikut open trip, kami merencanakan
semuanya sendiri. Yang berbeda, ini kali pertama traveling dengan keluarga
teman. Awalnya kami bertujuh dari Yogyakarta, tapi karena ibu dari salah satu
orang teman sakit, akhirnya kami berenam berangkat ke Dieng. Kami pikir dengan
naik kendaraan sendiri, kami akan menghemat waktu perjalanan. Ternyata sama
saja, estimasi sampai di Dieng pukul 12, tapi kami baru menapak di Dieng pukul
15.00. Padahal temanku sudah kayak terbang nyetir mobilnya. Jantung kami harus
berpacu sepanjang Yogya-Dieng, jalanan berkelak-kelok dan naik turun, tapi
temanku sungguh gila nyetir mobilnya. Sepanjang jalan hanya bisa berdoa dan
istighfar. Hahahhaha
Pertama kali ke Dieng, kami hanya
bisa menikmati sunrise di bukit Sikunir dan Telaga warna, kedua kalinya kami
bisa mengunjungi Kawah Sikidang, Candi Arjuna, Museum (walau Cuma sebentar) dan
lihat sunrise lagi. Tetap tidak semua destinasi bisa kami kunjungi.
Adrenalin kami diuji ketika
magrib menjelang, suasana Dieng tebal dengan kabut sebelum hujan mengguyur.
Setelah dari Candi Arjuna, kami berniat untuk menginap di homestay, tapi karena
salah jalur, akhirnya kami tersesat. Kami harus melewati jalan yang kecil
dengan jurang di samping kanan. Betapa jantung rasanya mau copot, pandangan ke
jalan sudah tidak terlihat. Kami hanya mengandalkan lampu-lampu mobil. Haaaah
akhirnya hujan mengguyur, perasaan sedikit lega karena setidaknya kami sudah
bisa melihat jalan. Sampailah kami di homestay Dieng Pass setelah bersitegang
dan panik di dalam mobil.
Katanya, jika malam hari Dieng
diguyur hujan, esok harinya kami akan bisa melihat golden sunrise. Aaaah benar
sekali mitos itu. Paginya, kami bisa melihat golden sunrise walau agak lama
munculnya dari sebelumnya. Rasanya sungguh singkat sekali kami singgah di
Dieng.
Dieng memang harus dikunjungi lebih dari sekali. Walau dinginnya minta
ampun, namun ada sesuatu yang menarik kita untuk mengunjungi Dieng lagi dan
lagi. Hehe
Candi Arjuna |
Dengan Hanoman |
Kawah Sikidang (Febri, Uki, Yan, Anne) |
Telaga Warna |
Telaga Warna |
Bukit Sikunir |
0 comments:
Post a Comment