Wednesday, 22 October 2014

Persoalan Rasa

Posted by Unknown at 20:21


Apakah rasa itu perlu dipilih? Atau perlu kita pikirkan terlebih dulu kepada siapa rasa itu memilih? Apakah rasa itu dipilih atau memilih sendiri? Tanpa ada rangsangan atau perintah? Dari mana datangnya rasa itu? Dari hati atau logika? Entahlah.

Menjatuhkan rasa itu tak ayal seperti memilih mau minum apa? Kopi atau teh? Ah tapi tak semudah itu aku pikir. Rasa itu tak pernah bisa jatuh ketika pertama kali bertemu, itu hanya nafsu, begitu orang berkata. Benarkah? Ah tidak tahu.

Lalu, apakah rasa itu perlu direnungkan sebelum dijatuhkan? Atau sekonyong-konyong jatuh begitu saja? Kok sepertinya rasa itu seperti buah-buahan yang bisa jatuh begitu saja. 

Ah sudahlah, mungkin rasa itu memang memilih. Ketika rasa dipilih, rasa pun tak serta merta mengiyakan pilihan itu. Dan rasa pun tetap ingin memilih. Ketika rasa sudah memilih, tak mudah rasa itu berpaling. Meski banyak yang mencoba memilihkan rasa kepada pilihan.

Jadi, apa maunya rasa? Hmmm tak mudah mengerti apa yang dimau rasa, karena rasa hanya mau apa yang ia mau. Rasa itu sudah memilih. Titik!

Lalu, apakah yang dipilih rasa memilihnya juga? Kalau tidak bagaimana dengan rasa? Sudahlah  tak perlu banyak bertanya, hanya berbicara yang rasa perlukan.

0 comments:

Post a Comment

 

A Great person is the Best Dreamer Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos