Friday 17 October 2014

Magisnya Prambanan di Malam Hari

Posted by Unknown at 02:03




Agustus 2014,
Malam minggu di pertengahan bulan Agustus, kami (aku dan Anne) menyebutnya dengan “Malam Minggu Berbudaya”. Hahahahha Ya, karena kami menghabiskan malam indah itu untuk menyaksikan Sendratari Ramayana.

Ada caption dari Pak Soekarno
 
Sebenarnya destinasi kami tak hanya ke Prambanan, kami menyambung perjalanan ini esok harinya ke Dieng (ada di postingan sebelumnya).
 
Kami sampai di Prambanan sudah mepet mendekati acara, jadi kami tak sempat menikmati indahnya Prambanan sebelum petang menjelang. Walaupun sudah direncanakan lama, tapi kami tak merencanakannya secara matang. Pokoknya dateng aja, tidak tau mau tidur di mana, mau naik apa. Bahkan, kalaupun kami tak menemukan penginapan, kami nekat akan cari mushola untuk bermalam. Hahahaha pokoknya hore dan enjoy!! Tapi akhirnya kami dijemput dan diantar oleh Pakde becak dan dicariin penginapan. Ah baiiiiknyaa. Pokoknya setiap travelling selalu saja nemu orang baik, selalu dibantu dan ramah-ramah. Ini yang bikin ketagihan. Hihi

Prambanan di malam hari dengan sorot lampu yang menghadirkan aura magis pada bangunan Candi yang megah itu. Candinya tampak cantik dari kejauhan. Itulah yang menjadi background dalam acara sendratari Ramayana. Acara dimulai pada pukul 19.00. Banyak turis dari mancanegara berdatangan. Ya, sebenarnya hampir 70% penontonnya turis semua.

Tiket masuk Sendratari Ramayana
 
Kali pertama menonton acara ini, ada rasa bangga, takjub, senang, dan mikir juga. Haha bangga karena kualitas dari teatrikal sendratari Ramayana gak sembarangan. Latar dan penarinya pun luar biasa. Mikirnya itu ketika sampai pada cerita Sinta harus membuktikan kesuciannya kepada Rama.
Rama, Shinta, dan Laksamana
Hmmm ya memang sih kesucian seorang wanita itu perlu dijaga HARUS malah. Tapi, di cerita Ramayana ini masih memperlihatkan sekali bahwa wanita harus tunduk kepada laki-laki. Ya, cerita itu ada ketika feminisme belum digalakkan. Hahahha
Narsis dulu sebelum mulai

Menurutku ketika Shinta dibawa ke Alengkadiraja oleh Kurawa, pastikan ya Shinta gak mau dan bahkan membathin. Dia sudah disandera dan susah payah menjaga dirinya. Setelah bisa lepas eh malah disuruh membuktikan kesuciannya, kalau memang Shinta gak selingkuh dengan Kurawa. Sungguh gak percaya sekali. Shinta harus dibakar, kalau dia terbakar berarti dia sudah tidak perawan. Yaaa....untung jaman dulu masih percaya tuh sama energi lain/ dewa yang bisa membantu. Ya kalo di jaman sekarang pastilah terbakar.

Hanoman & Shinta
Untuk keseluruhannya aku sangat terkesima dengan tariannya, di mana budaya jawa yang aluuuuus banget terlihat di sini. Dan tak lain juga Prambanan itu sendiri, yang gagah dan memesona di tengah sorot lampu kuning menyebar.


Ketika Shinta harus membuktikan kesuciannya


Yaaa....tapi layaknya cerita di negeri dongeng, Rama dan Shinta akhirnya bersatu, Shinta masih suci meski telah tinggal bersama Kurawa. Kesetiaan teruji di sini, bagaimana caranya menjaga diri dan mempertahankan cinta. Tsaaaaah

Ketika Rama & Shinta bersatu kembali

Cintai selalu budaya Indonesia!!




0 comments:

Post a Comment

 

A Great person is the Best Dreamer Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos